22

865 89 6
                                    

Sesampainya di rumah Taehyung langsung menuju kamarnya dan membersihkan diri karna memang,aroma telur di tubuhnya sangat menyengat.

Di tengah tubuhnya terguyur oleh air di atas kepalanya Taehyung menyadari semua rangkaian kejadian yang telah di lakukan oleh Seokjin.

"Dia bersandiwara selama ini? Berarti dia membodohi Jungkook dan aku Juga?,pantas saja dia selalu merasa bersalah jika pergi dengan Jungkook.tapi kenapa dia harus mengubah kepemilikan kedai atas namanya?" ucap Taehyung bermonolog dan tiba-tiba ia tersenyum seperti mendapatkan sesuatu di kepalanya.

Taehyung tak lagi memperdulikan semua aset bernilai triliunan yang di berikan sang ayah padanya.ia juga tak mau ambil pusing lagi dengan ucapan dunia yang di berikan padanya beberapa minggu ini baginya,hari ini adalah akhir dari keterkaitannya dengan harta sang ayah dan yang ia pikirkan sekarang hanya Seokjinnya.bagi Taehyung kebahagiaannya saat ini bukanlah harta sang ayah tetapi Seokjin.

Hingga malam menjelang Seokjin berniat pulang ke rumah Taehyung untuk melihat bagaimana keadaan Taehyung.Seokjin takut Taehyung masih terpukul dan bingung dengan apa yang terjadi di kantor tuan Kim tadi padi.

"Hey Jim,dimana Taehyung?" tanya seokjin ketika baru saja sampai.

"Dia sedang di toilet,bagaimana soal restoranmu?" jawab Jimin dan kembali bertanya.

"Semua berjalan baik dan kemungkinan lusa restorannya sudah buka" jawab Seokjin singkat.

"Tae..." panggil Seokjin yang baru saja melihat Taehyung yang baru saja keluar dari toilet.
Hanya diam Taehyung hanya menaikan alisnya lalu duduk bersama Jimin dan Seokjin.

"Apa kalian sudah makan?" tanya Seokjin lalu jimin memundurkan tubuhnya ke belakang tubuh Taehyung dan menunjuk ke arah Taehyung lalu mengibas-ngibaskan tangannya memberi isyarat pada Seokjin.

Seokjin paham akan itu,Taehyungnya lagi-lagi sulit makan.semenjak kejadian di rumahnya waktu itu ia menjadi pemurung,dan susah sekali makan.
Seokjin mendekatkan dirinya duduk di sebelah Taehyung yang asik memainkan game di ponselnya.

"Tae...aku buatkan makan ya? Kau sedang ingin makan apa,hmm?" ucap Seokjin menawarkan dengan begitu ramahnya.

"Tidak perlu Jin,aku sudah makan tadi" jawab Taehyung beralasan lalu pergi masuk ke dalam kamar.

Jimin dan Seokjin diam dan beradu tatap.

"Jin,aku mohon bujuklah ia untuk makan" ucap Jimin dengan nada memelas.

"Huff...akan aku coba Jim" Seokjin menghela nafasnya dan berjalan menuju kamar Taehyung.

Cekleekk....

"Tae...." panggil Seokjin,Seokjin mencari-cari Taehyung di kamarnya dan ternyata Taehyung sedang berada di beranda kamarnya menatap bunga-bunganya.

"Jin...aku ingin bicara" ucap Taehyung lemah.

"Hmm..bicaralah Tae" jawab Seokjin lalu duduk di samping Taehyung.

"Jin,Setelah aku berpikir apakah sebaiknya aku pergi saja dari hidupmu" ucap Taehyung lalu menjatuhkan pandangannya.Seokjin Terkesiao dan langsung menoleh ke arah Taehyung.

"Kau marah karna aku selalu pergi dengan Jungkook? Kau sudah berjanji padaku Tae,kau sudah berjanji jika kau akan mempercayai aku kan? Kenapa tiba-tiba kau seperti ini?" potong Seokjin dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Tapi Jin,Aku hanya pecundang yang tak memiliki apapun..bahkan aku bekerja padamu saat ini,aku sangat tidak pantas denganmu Jin,maaf..."ucap Taehyung lalu membuang pandangan nya ke arah lain.

"Tae,ini tidak lucu jangan bicara sembarangan"ucap Seokjin dengan wajah yang mulai panik.

"Aku tidak memiliki apapun untuk membahagiakanmu Jin,bahkan sekarang kau yang menggajiku,mungkin Jungkook yang lebih pantas bersamamu karna dia memiliki segalanya.lebih baik aku pergi saja meninggalkanmu Jin" ucap Taehyung lagi dengan memasang wajah sedih.

SURRENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang