25

755 75 3
                                    

Taehyung baru saja selesai mandi dan bergegas memakai pakaian ketika mendengar suara mobil Seokjin di halaman rumah.

"Ah mereka sudah sampai" gumamnya lalu keluar dari kamar untuk menemui Seokjin dan Jimin.

Ceklek...

Pintu terbuka,Jimin,Seokjin dan Taehyung saling bertatapan dan memandang ke sofa ruang tamu yang ternyata di sana Jungkook tengah tertidur lelap setelah menghabiskan semua makanan yang di berikan Taehyung.

Taehyung meletakan jari telunjuknya pada bibirnya sendiri mengisyaratkan agar Jimin dan Seokjin tidak berisik dan mengisyaratkan kembali agar Seokjin dan Jimin mengikutinya ke ruang makan.

Seokjin berjalan cepat menuju Taehyung yang lebih dulu duduk di meja makan.

Seokjin mengecup pipi Taehyung lembut sambil memeluknya singkat lalu duduk di samping Taehyung di susul Jimin yang merasa sedikit khawatir.

"Ada apa Tae? Apa terjadi sesuatu padamu ? Apa kata dokter dan kenapa kau tidak memakai penyangga tangan?" tanya Seokjin cemas karna baru kali ini Taehyung menghubunginya tiba-tiba meminta untuk pulang.

"Aku baik-baik saja sayang,dokter bilang hasil tulangku sudah bagus tapi,aku belum di perbolehkan mengangkat atau mendorong sesuatu" terang Taehyung dan Seokjin hanya mengangguk paham.

"Lalu kenapa kau menelfon kami agar pulang? Dan kenapa anak itu tidur dengan nasi yang bahkan masih menempel di bibirnya? Jorok sekali" tanya Jimin lalu memajukan bibirnya.

"itu dia yang aku ingin bahas dengan kalian " jawab Taehyung berbisik.

"Memangnya ada apa dengan Jungkook Tae?" tanya Seokjin serius.

"Tadi saat di mobil dia menangis dengan sangat sedih Jin,dia bilang karna sibuknya mengurus perusahaan ayah di mana-mana ia jadi tidak bisa makan dan tidur dengan baik sampai-sampai dia tidur hanya dua jam dan belum makan sejak malam dan paginya mengantarku tadi " cerita Taehyung.

"Lalu bagaimana Tae? Itu keinginannya sendirikan? " sahut Jimin

"Iya awalnya Jim,dan sekarang ia memohon agar aku kembali bekerja di perusahaan untuk membantunya" jelas Taehyung lalu perlahan melirik Seokjin dengan takut-takut.

Seokjin sejak tadi diam menatap lurus seperti memikirkan sesuatu.

"Aku sudah menduga hal ini pasti akan terjadi cepat atau lambat"ucap Seokjin dengan pandangan masih lurus tanpa ekspresi.

"Aku...aku bisa menolaknya jika kau mau Jin,kau tidak perlu khawatir.lagipula,itu keinginan Jungkook kan..hehehe...." ucap Taehyung lalu mencoba tertawa menetralkan suasana hening itu.

Seokjin menghela nafas lalu memutar tubuhnya menghadap Taehyung kemudian menggenggam tangan Taehyung dengan erat,kemudian menatap mata Taehyung dalam-dalam.

"Tae,jika memang harus seperti itu kau bisa kembali dengan mereka aku tidak punya hak untuk melarangmu untuk selalu dekat denganmu,perusahaan ayahmu bukan perusahaan main-main aku paham soal itu."ucap Seokjin,dan Taehyung hanya menggelengkan kepalanya.

"Jin jangan bicara begitu,kau sangat amat berarti untuk hidupku"ucap Taehyung tak setuju dengan ucapan Seokjin.

"Taehyung,tapi kau harus ingat janjimu pada mendiang ayahmu untuk menjaga Jungkook kan? Aku tidak keberatan asal kau bisa menjalankan posisimu dengan penuh tanggung jawab"ucap Seokjin lalu memeluk Taehyung.

"Terimakasih Jin" ucap Taehyung lalu melepaskan pelukannya dan mwnatap Seokjin.

"Aku berjanji akan menyempatkan waktu untuk bertemu denganmu atau menghubungimu Jinnie"lanjut Taehyung lalu mendekap lagi tubuh Seokjin.

SURRENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang