7

1K 99 7
                                    

Pagi Menjelang,Seokjin sudah bangun dari tidurnya dan sibuk mencatat sesuatu di sebuah buku tulis dengan sangat serius.
Ia sedang memikirkan konsep menu,dan harga,serta banyak hal untuk kedai kecilnya bersama Taehyung nanti.

Hingga jam menunjukan pukul delapan pagi,Seokjin bersiap untuk pergi menemui Taehyung untuk pergi ke bank hari ini.

Seokjin berjalan ke halte bus,menunggu dengan setia bus yang akan datang,dan tiba-tiba seseorang mendekat dari arah belakang dan mengaggetkannya.

"Jinnie....."Ucapnya sambil memegang pundak Seokjin.

Seokjin yang terkejut langsung menoleh ke arah belakang.

"Ck,Taehyung! Ini tidak lucu! " ucap Seokjin kesal.

"Maaf...maaf..."

"Kenapa kau ada disini,bukankah kita akan ke bank?" Tanya Seokjin bingung.

"Iya,kita tetap akan ke bank,dan aku sedang menjemputmu apa ada yang salah?" tanya Taehyung dengan memasang wajah polosnya.

"Ya Ampun Taehyung....untuk apa menjemputku,aku bisa ke rumahmu sendiri lagipula banknya kan ada di sekitar rumahmu,dasar aneh" gerutu Seokjin dengan wajah cemberut.

"Tapi,aku hanya ingin menjemputmu dan menemanimu" Jawab Taehyung.

Seokjin yang kesal hanya diam sampai akhirnya bus datang dan mereka berdua naik ke dalam bus.

Beberapa Jam kemudian,mereka berdua baru saja keluar dari sebuah Bank setelah tadi mereka sibuk dengan berkas-berkas yang ternyata belum di siapkan oleh Taehyung.

"Kau itu terlalu banyak melamun Taehyung,jika saja kau mendengarkan aku kemarin,kita tidak akan di persulit seperti ini" Omel Seokjin sambil berjalan menjauh dari Taehyung.

Taehyung berlari kecil mendekati Seokjin yang sangat terlihat kesal."Mianhae...aku tidak akan mengulanginya" ucap Taehyung,Seokjin yang masih kesal hanya melirik Taehyung sepintas lalu kembali berjalan menuju halte Bus.

Dua puluh menit sudah mereka berada di dalam Bus,hingga sampailah mereka di rumah Taehyung saat ini.

Seokjin sedang asik memandangi bunga-bunga yang baru saja mekar di halaman rumah Taehyung.sedang Taehyung sedang meletakan minuman yang baru saja ia buat ke meja di ruang tamu.

"Jinnie...minumanmu sudah siap" pekik Taehyung dari dalam.Seokjin mendengar dengan jelas panggilan dari Taehyung tadi.terasa Jengah sebenarnya di telinga Seokjin.namun Seokjin malas untuk berdebat karna hanya sebuah panggilan.

"Ya...aku kesana" sahut Seokjin lalu beranjak dari duduknya dan pergi ke ruang tamu bersama Taehyung yang sedang duduk menunggu di sana.

"Jadi bagaimana Jin? " tanya Taehyung serius.

Seokjin membuka tasnya,mengeluarkan buku dan pulpen dari dalam dan membukanya di meja agar Taehyung dapat melihatnya.mereka berdua saling membungkuk menatap buku yang baru saja di keluarkan Seokjin dari dalam tasnya.

"ini...semua masakan dan minuman untuk di kedai nanti,dan ini harganya.Jika kau mau menambahkan ide lain bisa saja,bagaimana? " Seokjin menjelaskan dengan serius pada Taehyung,sedang Taehyung hanya diam terkesima dengan kecantikan wajah Seokjin yang kini jarak keduanya sangat dekat.

Merasa tidak mendapat jawaban dari Taehyung,Seokjin mencoba menoleh.Seokjin terkejut,jantungnya berdebar ketika bertemu tatap dengan mata Taehyung.

Beberapa detik mereka larut dalam hening sampai Seokjin menjatuhkan sebuah pulpen dari tangannya,membuyarkan perhatian mereka berdua.

Suasana berubah canggung,Seokjin mencoba meraih pulpen yang terjatuh di kolong meja namun terlalu jauh hingga Taehyung berinisiatif untuk membantunya mengambil tanpa melihat kembali posisi kepala Seokjin dan...

SURRENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang