8

976 103 1
                                    

"Tidak Taehyung....warna biru itu bagus" Seokjin memprotes Taehyung yang sedang memilah-milah warna cat yang akan dia beli.

"Tapi warna maroon juga keren Jin..."Taehyung mencoba membantah.

"Bagaimana dengan ini Tuan? " ucap seorang penjual mencoba menawarkan sebuah buku katalog pada Taehyung dan Seokjin.

"Wallpaper? " Tanya Seokjin mencoba meyakinkan.

"Ini menarik Jin,kita bisa lebih menghemat waktu kan? " sahut Taehyung.

"Mm...boleh juga,warna yang ini bagus" ucap Seokjin,lalu Taehyung mengangguk setuju.

Setelah sepakat membeli,mereka berdua pun lanjut membeli beberapa perlengkapan lain untuk kebutuhan kedainya.

Hingga tiga jam sudah berlalu kini mereka berdua telah sampai di kedai dan mulai membersihkan,dan merapihkan tempat itu.

Tak jarang Taehyung berlaku jahil dengan merayu Seokjin demi membuat Seokjin dan dirinya menjadi akrab.bukannya akrab hal itu malah membuat Seokjin kesal di buatnya.
Namun apa daya Seokjin lebih memilih diam dari pada harus meladeni kejahilan Taehyung.

"Huh...akhirnya beres juga" ucap Seokjin sembari menyeka peluh di dahinya,lalu duduk di lantai.

"Aaakhhhh pinggangku rasanya pegal sekali......" Keluh Taehyung lalu merebahkan tubuhnya juga di lantai tepat di samping Seokjin.

"Ck,dasar berlebihan! sepertinya aku yang lebih banyak bekerja sejak tadi" ketus Seokjin lalu melirik Taehyung dengan sinis.Taehyung yang tak terima lalu dengan cepat ia berdiri.

"Ya ampun Jin,aku tadi sudah mengangkat kompor itu,dan yang disana lihatlah itu aku yang merapihkannya" Taehyung mencoba Protes sambil menunjuk-nunjuk tiap sudut di kedai itu.

"Ya...ya..kau mengerjakan segalanya,sudah aku pulang dulu besok jam delapan pagi kita sudah harus sampai di tempat ini untuk mempersiapkan,dan mulai besok kau juga harus mulai belajar masak denganku" ucap Seokjin lalu beranjak pergi tapi dengan cepat Taehyung menarik tangan Seokjin lalu memeluknya dengan erat.

"Terimakasih Seokjin,terimakasih untuk segalanya" ucapan Taehyung kali ini terdengar sangat serius dan tulus di telinga Seokjin yang saat ini hanya bisa terdiam dengan mata terbelalak dalam dekapan Taehyung.

"Emm...maka dari itu buktikanlah padaku bahwa kau serius untuk menjalankan proyek besar kita ini" ucap Seokjin lalu mendorong tubuh Taehyung dan membalik tubuhnya dan berlari keluar dari tempat itu.Seokjin menghindari bertemu tatap dengan Taehyung,ia malu,karna wajahnya bak buah tomat saat itu.

Perlakuan Taehyung padanya belakangan ini membuat dirinya bagai terbang ke nirwana.
Perasaan bencinya pada Taehyung perlahan mulai terkikis.

Namun ia selalu berusaha menepis perasaan itu.di tambah ia harus kehilangan sang saudara kembar yang kini hilang entah kemana.

Setelah Seokjin meninggalkan Taehyung di kedai,Taehyung pun lalu bergegas untuk kembali ke rumahnya.tak dapat di bohongi ia sangat lelah saat ini.

.

.

.

.

.

.

Pagi tlah datang sang jago kini berkokok dengan nyaringnya membangunkan Taehyung dari tidurnya.

Ia lalu buru-buru membersihkan diri lalu pergi ke kedai.hari ini adalah hari pertamanya membuka kedai.

Taehyung menggunakan kaus berhem dan celana jeans,sangat santai memang.berbeda dengan dirinya yang dulu memakai jas dan dasi untuk menghadiri peresmian usahanya.
Memotong pita,memberi sambutan,lalu berakhir dengan acara makan-makan.

SURRENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang