17

1.1K 95 4
                                    

"Tae....Tae...bangun" ucap Seokjin sambil mengguncang-guncang tubuh Taehyung yang masih tertutup selimut.melihat tidak ada pergerakan dari Taehyung,Seokjin pun lalu mengambil segelas air dan mengguyurkannya tepat di wajah Taehyung.

Taehyungpun lalu terperanjat dan mendudukan diri dengan wajah panik.

"A...a...ada apa Jin..." ucap Taehyung tergagap.

"Cepat bangunlah,kau mau membiarkan Jimin bekerja sendirian! " omel Seokjin dengan wajah penuh amarah lalu berjalan keluar kamar.

Taehyung tersenyum senang melihat tingkah Seokjin yang telah kembali bersikap galak padanya.

Taehyung lalu bergegas membersihkan diri dan memakai pakaian yang telah di sediakan oleh Seokjin.

Dua puluh menit lamanya Seokjin menunggu Taehyung di luar kamarnya duduk di bangku panjang di depan kamarnya dan Akhirnya keluarlah Taehyung yang sudah rapih dengan menggunakan hoodie dan celana milik Seokjin.

"Lama sekali, ini makanlah" ucap Seokjin dengan wajah cemberut sambil memberikan sebuah roti dan sebotol susu.

Taehyung yang wajahnya nampak berseri-seri kini mendudukan tubuhnya di bangku sebelah Seokjin.

"Ahh....langitnya cerah sekali ya Jinnie?" tanyanya lalu menoleh ke arah Seokjin yang sedang asik melahap roti di tangannya.

"Emm...Seokjin soal semalam aku...minta...ma-" ucap Taehyung lalu di potong oleh Seokjin.

"Jangan membahasnya lagi,cepatlah makan kita harus pergi ke kedai" sela Seokjin dengan ketus lalu membuang bungkus plastik bekas roti ketempat sampah.

"Dia tidak memaki ku? Aku pikir dia akan menamparku kali ini,Ada apa ini" batin Taehyung kebingungan lalu berlari menyusul Seokjin yang tanpa sadar sudah berjalan menuruni anak tangga lebih dulu.
.

.

.

.

.

.

Di kedai,Jimin yang datang lebih dulu sedang asik mendengarkan lagu di earphonenya sambil mengelap pintu kaca hingga sampailah Taehyung dan Seokjin yang berjalan beriringan .

Jimin terdiam menganga sampai tanpa sadar lap kaca di tangannya terlepas begitu saja.

"B-b..bagaima bisa mereka" ucapnya pelan,matanya mengikuti Seokjin yang masuk ke dalam kedai terlebih dulu disusul oleh Taehyung yang senyam-senyum sejak tadi.

Mereka bertiga bekerja seperti biasa,pikiran Taehyung teralihkan dengan banyaknya pembeli saat ini.

Sampai pada meja di sudut ruangan,nampak pria pendiam dengan kulit seputih kertas itu.Taehyung mengantar pesanannya seperti biasa namun di acuhkan.

"permisi..." ucap Taehyung.

"Tunggu...kemana pria bernama Jimin?" tanyanya pada Taehyung.Taehyung dan Seokjin lalu beradu tatap sama bingungnya.

"Ah itu,Jimin sedang mengantar makanan mungkin sebentar lagi dia kembali.silahkan di nikmati" ucap Taehyung dengan sopan lalu dengan cepat kembali ke dapur bersama Seokjin.

"Aneh,baru kali ini aku tidak mengenal temannya Jimin.biasanya aku selalu tau." ucap Taehyung sambil mengintip memperhatikan pria itu dari dapur.

"Apa semuanya harus Jimin ceritakan padamu? Dia juga memiliki privasi" sahut Seokjin masih serius memasak.

"Privasi yang...seperti kita begitu,maksudmu?" goda Taehyung membuat pipi Seokjin memerah,lalu melirik sinis ke arah Taehyung.

"Ah..maaf..maaf aku akan kembali bekerja "

SURRENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang