Halo, Call me Rein.
Selamat membaca🤗
----
"Clara?" ulang Azka. Entah itu bertanya atau berpikir.
"Iya, ini aku, Clara. Jiwa aku sama Gen-" belum sempat Clara melanjutkan ucapannya, bel masuk sudah berbunyi.
Clara berdecak sebal. Kenapa bel harus berbunyi di saat yang tidak tepat. Ketika dia akan kembali melanjutkan ucapannya, Azka sudah bersiap-siap untuk pergi.
"Maaf, Gendis. Gue harus pergi dulu, nanti kita bicara lagi ya." Azka pergi begitu saja meninggalkan Clara yang sudah terduduk lesu.
Gadis itu tidak berniat masuk ke dalam kelas. Entahlah, perasaanya sedang kacau sekarang.
"Percuma aja, gak akan ada orang yang percaya sama gue ..." lirih Clara sambil menghela napasnya. Sepertinya mulai sekarang dia harus menjalani hidup seperti Gendis.
Clara akan bersikap seperti dirinya, walaupun sekarang dia berada dalam tubuh Gendis. Dia tidak akan lagi memberitahu orang-orang tentang apa yang terjadi. Percuma saja. Tidak akan ada yang mempercayai hal itu. Bahkan, dia sendiri masih belum percaya akan hal itu.
Tenang saja, Clara akan mencari tau apa penyebab jiwanya dan jiwa Gendis tertukar. Dia akan mencari tau penyebabnya dan akan mencari cara untuk bisa masuk kembali ke dalam tubuhnya.
Perlahan, gadis itu bangkit dan mulai berjalan ke luar dengan tatapan yang berbeda. Dia tidak akan lemah seperti Gendis. Dia tidak akan bersikap seperti Gendis, karena dia adalah Clara dan dia sangatlah berbeda dengan Gendis.
"Aww ..." seseorang tiba-tiba saja mencegal langkahnya ketika hendak keluar dari perpustakaan.
"Aww ... Sakit? Maaf, gue sengaja."
Gea--seseorang yang tadi menjegal langkah Clara. Dia bahkan sedang tertawa bersama dengan tiga sahabatnya sekarang.Gea adalah orang kedua yang membenci Gendis. Dia sangat membenci Gendis dengan alasan yang sama seperti Clara. Clara dan Gea sering bekerja sama untuk merundung Gendis. Mereka sangat senang melakukan itu.
Apalagi Clara, dia sangat senang melihat Gendis menderita. Maka, dari itu Clara mendapat julukan The Queen Antagonis.
"Maksud lo apa? Hah!" teriak Clara tidak terima.
Gea dan kedua sahabatnya kembali tertawa mendengar itu.
"Maksud gue? Lo udah mulai berani ya sekarang? Seret dia!" titah Gea pada tiga sahabatnya.
Clara mencoba untuk memberontak saat Kira, dan Fira menyeretnya. Tentu, kekuatan mereka berdua lebih besar dan akhirnya, Clara berhasil di seret ke sebuah gudang.
"Lo mau apa?" tanya Clara menatap nyalang Gea.
"Gue? Mau gue apa? Emm, bentar dulu ... Mau gue itu adalah lo--menderita, selamanya ..." kata Gea di iringi seringaian di wajahnya.
"Lo emang beda sekarang. Lo jadi lebih berani dan perkataan lo aja lo-gue bukan aku-kamu lagi ... Gue terhura. Clara ternyata bisa buat lo berubah kayak gini ..." ucap Gea seakan sikap Gendis ini berubah karena perbuatan Clara kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis or Protagonis (END)
General Fiction~Jangan pernah iri dengan kehidupan orang lain, karena belum tentu kehidupan orang lain itu lebih baik dari kehidupan kita~ -Antagonis or Protagonis- (Sudah selesai revisi) °°° Transmigrasi? Pertukaran jiwa? Mungkin tidak asing lagi untuk kalian sem...