Halo, Call me Rein.
Selamat membaca🤗
----
Clara masih berdiam diri di kamarnya. Tidak berniat untuk keluar dan pergi ke sekolah. Dia tidak mau keluar kamar dan bertemu dengan papanya. Lebih baik, dia tidak pergi ke sekolah dan berdiam diri di kamarnya saja.
Namun, suara gedoran pintu dan gawainya yang terus berdering membuat gadis itu harus bangkit dan melangkah. Dia lebih memilih untuk menerima panggilannya terlebih dahulu dan mengabaikan teriakan papanya yang terus menggedor-gedor pintu kamarnya.
"Clara. Buka pintunya! Kamu harus pergi ke sekolah!" teriak Reno dari luar kamarnya seraya memukul pintu kamar itu dengan keras.
📞"Halo, kenapa, Zel?"
📞"Clara, lo kenapa belum datang? Kita nungguin lo. Azka juga tadi nyariin lo. Katanya, dia udah nelpon lo tapi gak di angkat,"
📞"Iya, tadi emang gue gak denger. Gue pergi ke sekolah sekarang. Kalian tunggu aja,"
📞"Oke,"
Clara langsung menutup sambungan panggilan itu dan bergegas menghampiri pintu kamar yang sedari tadi di gedor-gedor oleh papanya.
"Iya, Pah. Kenapa?" tanya Clara begitu membuka pintu kamarnya.
"Kenapa gak di buka pintunya?" bukannya menjawab Reno justru balik bertanya.
"Ketiduran, Pah." alibi Clara seraya berpura-pura menguap.
Reno menghela nafasnya panjang. "Ya sudah, sekarang kamu ke sekolah. Biar Papah antar,"
Clara mengangguk tidak menolaknya. "Iya, Pah. Aku siap-siap dulu."
"Jangan lama-lama, kamu udah terlambat."
Seperginya Reno, Clara langsung masuk ke kamarnya dan mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.
Setelah semuanya siap, gadis itu langsung turun ke bawah untuk menemui Reno. "Pah, aku udah siap. Ayo, kita berangkat,"
"Kamu gak akan sarapan dulu?" tanya Reno melirik sekilas meja makan yang tersedia banyak sekali makanan.
Clara menggelengkan kepalanya, "Udah telat,"
"Ya udah, kita pergi sekarang!"
Clara dan Reno segera keluar, lalu masuk ke dalam mobil dan pergi melaju pergi dari sana. Sepanjang perjalanan, mereka hanya diam. Reno merasa bersalah kepada Clara, sedangkan gadis itu masih merasa kesal dengan sikap papanya kemarin.
"Ehmm ... Papah minta maaf buat yang kemarin. Papah gak tau kalau kamu perginya sama Azka," ucap Reno meminta maaf agar keadaan menjadi tidak terlalu canggung.
"Iya, Pah. Gak pa-pa." Clara tersenyum ke arah Reno. Sebenarnya, dia juga merasa bersalah kepada papanya itu. Mau bagaimana pun juga, dia belum meminta izin kemarin.
"Kamu beneran maafin, Papah?"
"Iya, Pah, tapi lain kali Papah harus tanya dulu sama aku. Jangan main marah-marah aja. Aku juga minta maaf sama Papah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis or Protagonis (END)
Fiksi Umum~Jangan pernah iri dengan kehidupan orang lain, karena belum tentu kehidupan orang lain itu lebih baik dari kehidupan kita~ -Antagonis or Protagonis- (Sudah selesai revisi) °°° Transmigrasi? Pertukaran jiwa? Mungkin tidak asing lagi untuk kalian sem...