-EPILOG-

519 29 6
                                    

Pada akhirnya Clara hanya bisa meratapi nasibnya. Dia harus menerima hukumannya. Selamanya berada di dalam tubuh Gendis. Tidak tau selamanya atau hanya sementara, tetapi yang pasti tidak akan secepat itu dia kembali lagi ke dalam raganya.

"Apa ini sebuah hukuman?" Clara menatap langit yang sudah berwarna hitam, tanda bahwa hujan sebentar lagi akan turun.

"Kenapa semuanya jadi begini? Bukan ini yang gue mau." Satu tetes air mata berhasil jatuh ke pipi Clara, tetapi gadis itu tidak mempedulikannya dan tetap memandang langit hitam itu.

"Tapi, kalau ini sebuah hukuman, kenapa Azka sama Zela bisa ngenalin gue? Kenapa? Kenapa Tuhan terlalu baik ngasih hukuman buat gue." Lagi-lagi air mata Clara jatuh. Kali ini, lebih banyak dari yang sebelumnya. Dia benar-benar putus asa sekarang.

Tidak ada lagi harapan, walaupun dia sudah tau apa penyebab jiwanya tertukar, tetap saja dia tidak bisa kembali ke dalam raganya.

"Gue kangen jadi Clara. Gue pingin ketemu Papah, pingin jalan bareng Azka lagi, pingin kumpul bareng sahabat-sahabat gue lagi, tapi sebagai Clara bukan Gendis." Clara semakin terisak. Kepalanya menunduk lemah dan air matanya terus saja terjatuh. Dia ingin kembali lagi menjadi Clara.

"Semua ini terlalu menyiksa, maafin gue."

"Gue pasti akan berubah. Gue gak akan jahat lagi. Gue bakal berusaha menerima semua ini," Clara mendongak dan kembali menatap langit yang sudah mulai kembali membiru. Dia menghapus semua air mata yang jatuh ke pipinya.

"Gue harus berubah!" ucap Clara menyemangati dirinya sendiri. Dia akan berusaha menerima semua ini, entah apa yang akan terjadi selanjutnya, dia akan terus berusaha. Berusaha untuk berubah dan berusaha agar bisa kembali ke dalam raganya.

Itulah Clara. Dia tidak akan pernah menyerah dan akan terus berusaha sampai keinginannya bisa terwujud. Apakah Clara akan menjadi sosok Protagonis? Apa yang akan terjadi kepada Clara dan Gendis selanjutnya?

Pada akhirnya, semuanya mendapatkan pelajaran hidup masing-masing. Mereka tidak lagi iri dengan kehidupan orang lain dan bersyukur dengan kehidupannya masing-masing.

Berkat kejadian ini, Clara sadar bahwa yang terlihat bahagia itu belum tentu bahagia dan kita tidak bisa berbuat seenaknya hanya karena memiliki kekuasaan.

~End~

~End~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akhirnya kisah Clara berakhir sampai di sini. Dia masih berada di dalam tubuh Gendis dan akan terus berusaha balik lagi ke tubuhnya. Meskipun itu semua butuh waktu.

Intinya sudah berakhir ya, kisah pertukaran antara perundung dan orang yang di rundung ini.

Kalian bebas berpikir bagaimana akhirnya.
Apa Clara akan kembali lagi ke raganya atau selamanya terjebak di dalam raga Gendis.

Sampai jumpa di cerita aku yang lainnya ya, Poo. See you.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antagonis or Protagonis (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang