Halo, Call me Rein.
Selamat membaca🤗
----
Seperti perkataan Azka kemarin, Clara sedang bersiap-siap untuk menemui Azka dan latihan olimpiade bersamanya juga murid yang lainnya. Sebenarnya, dia terlalu malas untuk latihan olimpiade, tetapi jika bersama Azka itu menjadi tidak masalah.
Clara berdandan dengan sangat rapi. Dia hanya menggunakan bedak dan lip tint juga parfum. Karena, hanya itu yang di miliki oleh Gendis.
"Oh, iya. Gue harus pake kalung itu. Kalung itu satu-satunya barang milik gue," Clara membuka laci mejanya dan mengambil sebuah kalung yang dia simpan di sana.
Ya, kalung itu adalah pasangan kalung kupu-kupu yang Clara beli di pasar malam. Entah beli atau mencuri. Intinya, Clara sudah membayarnya dan kalung itu menjadi milik Clara seutuhnya.
Dia menyimpannya di laci saat melihat Gendis juga memakainya. Clara tentu saja tidak mau di sebut pencuri saat memakai barang yang sama dengan Gendis. Lagian, dia juga tidak mau di samakan dengan Gendis.
"Kalung ini kurang cocok di lehernya si Gendis. Lebih cocok di leher gue, tapi gak apa-apalah yang penting kalungnya bagus." gumam Clara setelah memakaikan kalung itu pada lehernya--leher Gendis lebih tepatnya.
Clara segera menghampiri rumah Beno dan memanggilnya. Dia sudah janjian dengan lelaki itu. Beno akan mengantar Clara ke tempat latihan olimpiadenya.
Tidak lama setelah Clara berteriak, Beno keluar dari rumahnya dengan setelan yang agak kekinian.
Clara juga nampak takjub di buatnya, karena tidak menyangka kalau seorang Beno bisa bergaya kekinian juga.
"Ayo. Lo mau anterin gue, kan?" teriak Clara setelah melihat Beno keluar dari gerbang rumahnya.
"Iya, ayo. Bentar ya, aku ngeluarin mobil dulu,"
Clara mengangguk dan Beno segera pergi meninggalkannya, tetapi langkah Beno terhenti kala Clara berteriak dengan sangat keras.
"Ben, lo jadi lebih keren kalau pake baju kayak gitu. Lebih ganteng!" teriak Clara seraya mengacungkan kedua jempolnya.
Beno tersenyum senang mendengar teriakan itu dan kembali melanjutkan langkahnya untuk mengambil mobilnya.
"Mereka emang cocok, sama-sama cupu dan polos." lirih Clara pada diri sendiri.
Beno kembali keluar menggunakan mobilnya. Dia menghentikan mobilnya tepat di hadapan Clara dan tanpa berlama-lama gadis itu segera masuk ke dalam mobil itu.
"Ayo, kita berangkat!" teriak Clara semangat.
"Iya, Ayo!" Beno segera menancapkan gasnya dan mobilnya pun melaju agak kencang menuju ke tempat yang di tuju Clara.
Clara menyalakan radio dan mengeraskan suaranya. Sepanjang perjalanan, dia terus saja bernyanyi mengikuti irama radio.
Beno hanya bisa mendengarkan sambil sesekali tersenyum. Clara memang unik.
Setelah perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya mobil mereka sampai di sebuah rumah. Rumah itu adalah rumah Bu Jina, Guru yang mengajarinya latihan olimpiade.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis or Protagonis (END)
Fiksi Umum~Jangan pernah iri dengan kehidupan orang lain, karena belum tentu kehidupan orang lain itu lebih baik dari kehidupan kita~ -Antagonis or Protagonis- (Sudah selesai revisi) °°° Transmigrasi? Pertukaran jiwa? Mungkin tidak asing lagi untuk kalian sem...