Halo, Call me Rein.
Selamat membaca🤗
----
"Lo liat gak tadi bibirnya si cupu sampai dower gitu?"
"Iya, udah kayak di sengat lebah aja tuh bibir."
"Mana ingusnya keluar terus lagi. Ih gelay,"
"Itu hukuman yang cocok buat dia. Nyari masalah mulu sih,"
Clara dan ketiga sahabatnya tertawa lepas. Tidak peduli dengan keadaan Gendis yang sudah sangat-sangat kacau dan berantakan. Geng Garlz duduk di singgah sananya.
Semua orang sudah tau tentang aksi Gendis tadi. Rekaman yang Naya rekam tadi sudah menyebar luas ke sekolah. Mereka memang sengaja melakukan itu, agar semua orang melihat betapa tersiksanya Gendis. Kejam sekali bukan. Itulah Geng Garlz, makanya jangan macam-macam dengan mereka.
Ketika Gendis masuk ke kelas, meski keadaannya tidak semengenaskan tadi. Tetap saja gadis itu menjadi bahan tertawaan semua orang. Apalagi, geng Garlz yang tidak henti-hentinya menyemburkan tawa.
"Lo liat bibirnya udah kayak di sengat lebah,"
"Idih bocah ingusan. Makan kayak gitu aja udah nyerah,"
"Mukanya udah kayak kepiting yang di rebus. Mana keringatnya banyak lagi,"
"Liat mukanya lucu banget,"
"Sumpah minta di tabok,"
Begitulah perkataan-perkataan yang di ucapkan orang-orang kepada Gendis saat melihat vidio yang sudah di sebar oleh Naya tadi.
Tentu saja Gendis merasa sangat malu dan terhina. Apa tadi dia bilang? Dia akan berterima kasih kepada Clara. Dia tarik kembali ucapan itu. Dia tidak akan berterima kasih, tetapi akan membalas dendam. Catat itu! BALAS DENDAM.
Gendis menunduk dengan tangan yang mengepal kuat di samping roknya. Dia menangis. Dia sudah tidak tahan lagi. Gadis itu mendongak dan menatap geng Garlz dengan tatapan tajam.
"Kenapa? Kenapa kalian tega sama aku? Apa salah aku sama kalian?" tanya Gendis terisak.
Clara dan ketiga sahabatnya merasa tidak terima. Mereka langsung berdiri dan menghampiri Gendis.
"Lo berani sama gue, Hah?" Clara mendorong kuat tubuh Gendis hingga membuat gadis itu terhuyung ke belakang.
"Apa maksud lo ngomong kayak gitu, Hah?" lagi-lagi Clara mendorong tubuh Gendis, karena gadis itu tidak menjawab pertanyaannya.
Carissa mendorong bahu Gendis keras. "Berani banget ya lo!"
Zela menatap Gendis dengan tatapan meremehkan. "Udah mulai berani ya sekarang?"
"Aww..." desis Gendis saat rambutnya di jambak kuat oleh Clara.
Tidak berhenti di situ, Zela dan Carissa menahan tangan Gendis, sedangkan Naya mengambil air minum dari salah satu murid yang ada di sana, lalu segera menyiramnya ke kepala Gendis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis or Protagonis (END)
Fiksi Umum~Jangan pernah iri dengan kehidupan orang lain, karena belum tentu kehidupan orang lain itu lebih baik dari kehidupan kita~ -Antagonis or Protagonis- (Sudah selesai revisi) °°° Transmigrasi? Pertukaran jiwa? Mungkin tidak asing lagi untuk kalian sem...