(Beno, kamu manis banget ih)
Halo, Call me Rein.
Selamat membaca🤗
----
Hari ini, Clara sedang berada di kamarnya dan sedang mengobrak-abrik barang-barang yang ada di dalam kamar Gendis. Dia sedang mencari petunjuk, tiba-tiba saja dia menjatuhkan sebuah buku. Buku harian, sepertinya itu milik Gendis. Merasa penasaran, Clara mengambil buku itu dan mulai membacanya.
Isi buku itu tidak terlalu menarik. Hanya tentang keseharian yang Gendis lakukan. Ya, seperti buku harian pada umumnya. Di buku itu Gendis menuliskan keluhannya dan curhatan hatinya yang tidak bisa dia ungkapkan. Kesedihannya dan juga keinginannya yang dia pendam selama ini.
Hari ini, aku pergi ke sekolah seperti biasa. Aku selalu di bully saat aku datang ke sana. Entah kenapa semua orang membenciku? Apa aku melakukan sebuah kesalahan? Kalau iya, kesalahan apa yang aku buat dan kepada siapa aku melakukan kesalahan itu?
Kenapa seseorang yang mempunyai kekurangan harus di bully seperti itu? Apakah salah jika kita punya kekurangan? Apa salah kalau kita berbeda level dengan mereka? Padahal, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
Meski begitu aku bahagia, aku bahagia dan bisa bertahan sampai saat ini berkat Ibu. Berkat Ibu yang selalu ada dan membelaku. Aku sangat bersyukur masih mempunyai Ibu. Aku sayang Ibu❤
Setelah membaca buku harian itu tentu saja Clara jadi merasa bersalah. Dia yang membuat Gendis seperti itu. Gendis ternyata sama dengan dirinya. Bedanya, Clara mempunyai banyak orang yang menemaninya, sedangkan Gendis tidak. Gadis itu sendirian dan juga kesepian.
"Itu karena lo kurang percaya diri dan gak bisa gaul, makanya lo kesepian," Clara menyimpan buku harian itu di sampingnya dan langsung merebahkan dirinya di atas kasur.
"Apa mungkin ini hukuman buat gue karena gue jahat sama lo?" tanya Clara bermonolog sendiri.
"Apa ini hukuman buat gue?" lirih Clara kepada dirinya sendiri.
"Lo menderita karena gue. Sekarang, kita bertukar jiwa supaya kita bisa sama-sama rasain hidup yang berbeda. Ini hukuman buat gue, supaya lo bisa ngerasain bahagia di tubuh gue, tapi tetep aja ini gak adil." tanpa di sadari setetes air mata Clara turun begitu saja.
"Gendis! Ibu mau pergi ke toko kue. Kamu jaga rumah ya!" teriakan dari arah luar pintu kamar membuat Clara seketika terlonjak kaget.
"Bentar, Bu!" Clara menghapus air matanya dan segera bangkit untuk membuka pintu kamarnya.
"A-Gendis ikut ya, Bu!" Pinta Clara. Entah kenapa dia merasa ingin ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis or Protagonis (END)
Fiksi Umum~Jangan pernah iri dengan kehidupan orang lain, karena belum tentu kehidupan orang lain itu lebih baik dari kehidupan kita~ -Antagonis or Protagonis- (Sudah selesai revisi) °°° Transmigrasi? Pertukaran jiwa? Mungkin tidak asing lagi untuk kalian sem...