-12-

285 49 5
                                    

(Ini Clara waktu di tubuh Gendis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ini Clara waktu di tubuh Gendis. Tatapannya beda, lebih tajam)

Halo, Call me Rein.

Selamat membaca🤗

----

Clara masih merenung dan melamun memikirkan apa yang terjadi. Dia belum sama sekali percaya. Ini terlalu mustahi. Perpindahan jiwa. Dia hanya mendengar itu di dalam novel ataupun film fantasi. Sangat mustahil terjadi di dunia nyata dan sekarang dia sendiri yang harus mengalaminya.

"Garlz, ini gue Clara. Kalian harus percaya sama gue!" ucap Clara kepada ketiga sahabatnya yang kini diam di singgah sananya. Berharap mereka mempercayainya.

Tidak ada Gendis saat ini. Entah gadis itu ada di mana, tetapi syukurlah dia tidak ada. Jika dia ada, maka sudah pasti Clara akan menghajarnya.

Zela menatap nyalang Clara. "Apaan sih? Lo udah mulai berani banget ya sekarang. Pake pura-pura jadi Clara lagi,"

Naya ikut menatap sinis Clara, "Lo pikir kita bakal percaya sama karangan lo itu?"

"Kalian harus percaya. Gue juga gak tau kenapa ini bisa terjadi, tapi jiwa gue sama jiwa Gendis ketuker," ucap Clara mencoba menjelaskan.

Mendengar itu Geng Garlz langsung tertawa terbahak-bahak.

Carissa menghapus air matanya yang keluar karena terus tertawa. "Mimpi lo?"

"Lo nya aja yang kemauan pindah jiwa sama Clara," kata Zela kembali menatap Clara dengan tatapan meremehkan.

"Halu lo itu lucu banget sih," Naya kembali tertawa mendengar ucapan Clara yang menurutnya tak masuk akal.

"Kenapa kalian gak percaya sama gue?" lirih Clara sedih. Apa yang harus dia lakukan agar ada yang percaya padanya.

"Gue bisa buktiin kalau gue emang bener Clara. Kita itu udah sahabatan selama 4 tahun. Kita pertama kali ketemu waktu SMP. Waktu itu, gue lagi ngejar-ngejar Azka. Gue ketemu sama kalian karena kita semua punya satu tujuan, yaitu jadi penguasa." Clara mencoba memberitahu semua kejadian yang hanya dirinya dan ketiga sahabatnya yang tahu.

"Halah. Udah deh, lo jangan terus-terusan ngayal. Istirahat aja di rumah!" Naya menepak bahu Clara, kemudian pergi begitu saja meninggalkannya.

Zela dan Carisa juga mengikuti apa yang di lakukan oleh Naya tadi.

Clara menghela napasnya pasrah. Dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja, tidak akan ada yang percaya kalau dia itu Clara. Lagian kenapa harus tubuh Gendis? Kenapa tidak yang lain saja. Kalau begini, dia hanya akan tersiksa di dalam tubuh Gendis.

Antagonis or Protagonis (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang