(Siapa yang nunggu Azka tau kalau Gendis sama Clara itu bertukar jiwa?)
Halo, Call me Rein.
Selamat membaca🤗
----
Clara sedari tadi terus saja berteriak menyemangati Azka. Zela yang berada di sampingnya pun seketika langsung menutup kedua telinganya yang berdenging karena teriakan gadis itu. Namun, Clara tidak peduli dan tetap meneriaki nama Azka.
Azka tidak peduli ataupun terganggu oleh suara teriakan Clara yang menurutnya adalah Gendis. Dia sedang menunggu dan berharap seseorang itu yang datang dan meneriaki namanya. Ya, siapa lagi kalau bukan Clara.
Tanpa lelaki itu sadari kalau Clara sudah duduk di depan dan terus menyemangatinya dari awal permainan sampai selesai. Azka berniat mengobrol kembali bersama Clara dan memperbaiki hubungannya. Dia ingin kembali bersama dengan gadis itu.
Setelah pertandingan selesai, Azka dan timnya langsung berisitirahat di tepi lapangan. Mereka meminum minuman yang mereka bawa dan mengelap keringatnya masing-masing.
"Ra, Naya udah ngechat nih. Gue balik dulu, ya!" Zela pamit kepada Clara setelah mendapatkan pesan dari Naya.
Clara mengangguk saja, tatapannya masih tertuju kepada Azka. "Emm ... hati-hati ya,"
"Iya, lo juga," Zela kemudian pergi meninggalkan Clara yang masih duduk anteng di tempatnya.
Clara bangkit dan berjalan menuju lapangan. Niatnya, ingin mengajak bicara Azka, tetapi sepertinya percuma. Lelaki itu tidak mungkin percaya kalau dia adalah Clara.
Gadis itu lebih memilih untuk bermain basket dan mendengarkan apa yang di obrolkan oleh Azka dan sahabatnya.
"Lo sama Clara udah baikan belum?" tanya salah satu teman seanggota Azka.
Azka menggeleng pelan. Terlihat tidak minat menjawab pertanyaan itu. "Belum,"
"Udah, Ka. Lupain Clara! Dia sama lo itu kayak iblis dan malaikat. Clara iblisnya, lo malaikatnya. Jadi, kalian gak cocok. Mendingan lo cari yang lain aja," ujar yang lain nya. Masih satu anggota dengan Azka.
"Gue punya kenalan nih, liat tuh mukanya gak kalah cantik sama Clara. Malah lebih cantik dia. Lo mau?" Rio-teman basket Azka memperlihatkan sebuah foto kepada lelaki itu.
Clara memantul-mantulkan bola basketnya dengan sangat keras ketika mendengar itu. Dia masih mencoba untuk menahan emosinya.
"Gue gak tertarik. Jangan pernah bandingin Clara sama cewek manapun, karena dia itu beda. Clara bukan iblis. Dia itu lebih baik dari yang kalian kira. Gue pasti bakal balikan lagi sama Clara," Azka menghempaskan lengan Rio dan menatap mereka dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis or Protagonis (END)
General Fiction~Jangan pernah iri dengan kehidupan orang lain, karena belum tentu kehidupan orang lain itu lebih baik dari kehidupan kita~ -Antagonis or Protagonis- (Sudah selesai revisi) °°° Transmigrasi? Pertukaran jiwa? Mungkin tidak asing lagi untuk kalian sem...