Ch.24

496 42 79
                                    

Justru setiap senyum mu, adalah kegagalan ku. Karena aku tau, senyum itu tak sepenuhnya utuh.

Happy Reading...

.
.
.

Setiap goresan yang ditorehkan pasti akan membuat luka. Dan luka itu memang akan sembuh, namun akan membekas dan sulit untuk di hilangkan.
Kita tidak pernah tau, seberapa besar luka Seseorang. Namun ada satu hal yang bisa kita lakukan, untuk membuat mereka sejenak melupakan lukanya. Bukan menjanjikan selalu memberi dia kebahagiaan, namun dengan mengatakan bahwa kamu akan selalu ada untuk dia kapanpun saat dia membutuhkan nya.

.
.
.

Hening...

Tatapan mata itu teramat kosong. Tak bercahaya, bagai lampu temaram yang redup. Bibirnya rapat, seolah engan tersenyum bahkan untuk sekedar memberitahukan bahwa dia sudah baik-baik saja.

Mingyu...

Sudah 4 hari ini dia diam. Menyendiri di kamar besar miliknya. Tidak ingin bertemu dan di temui oleh siapapun. Sejak sadar dari Koma nya seminggu yang lalu.
Mingyu terus menutup rapat mulutnya, bicara seperlunya, dan bersifat dingin serta acuh pada keluarga.

Kelegaan yang berujung pada sebuah ke khawatiran. Yah, kini sedang di alami oleh keluarga "KIM".

Krystal bahkan hampir setiap hari menangisi keadaan putra bungsu nya itu.
Rumah yang dulunya hangat, penuh canda tawa dan cerewet nya Mingyu. Pertengkaran kecil Antara Jaehyun dan Mingyu di pagi hari. Kini bahkan sepi!.

Mingyu nya tak lagi sama.
Mingyu nya tak lagi di kenali oleh nya.
Putra kecil yang kehadirannya menambah lengkap keluarga mereka. Kini seolah hidup tapi mati.

Kesakitan terbesar seorang Ibu, adalah saat putra nya berada di titik terpuruk namun, tidak mampu melakukan hal apapun.

Jungkook, bahkan Younghoon sahabat terbaik Mingyu pun tidak mampu membuat Kim Mingyu luluh dan lantas berbicara padanya. Tetap sama Saja, Mingyu diam seribu bahasa.
Mingyu tidak ingin beranjak sedikit pun dari kamarnya. Tidak ingin berangkat ke kampus. Tidak ingin makan bersama keluarga di meja makan.

Hanya diam.

Iya, Diam.

Sambil terus menggenggam dan menatap bingkai berisikan foto mendiang san Ibu.

JENNIE...

Jaehyun terus menatap Mingyu di depan pintu kamar sang adik.
Jaehyun sama menderita nya dengan Mingyu.
Jaehyun merindukan Mingyu nya. Adik kecilnya. Mingyu nya yang selalu marah saat di manjakan oleh nya.
Mingyu nya yang selalu bergantung pada nya.
Rasa sesak terus mendominasi di sana. Bagaimana mana Mingyu berubah dalam sekejap seperti ini? Kemana perginya Mingyu yang ceria dan semangat?.


Tubuhnya mengurus, bibirnya juga kering. Makanan yang di bawakan para maid hanya di sentuh nya sedikit. Tidak lebih dari 3 sendok. Susu yang selalu di buatkan oleh sang Mama, selalu di abaikan nya. Padahal, Mingyu harus meminum obat dari Dokter.

.
.
.

Kai datang menepuk punggung Jaehyun pelan.

"Papa pulang?"

"Eum"

Kai bahkan rela bolak-balik kantor untuk melihat kondisi sang putra dan memastikan Mingyu mau memakan makanannya.

Possessive Brother. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang