END [BOOK I] BL (Terjemahan) True Star

Chapter 21

            Jika seorang prajurit menyerangmu, sang jenderal akan menghalanginya. Jika ada banjir, bisa ditahan dengan pasir dalam karung. Apakah seorang pria berusia 37 tahun sejujurnya takut akan seorang anak muda yang masih berusia dua puluhan?

Karena Lu Tian Chen sudah menawarkan tangannya dengan murah hati, Tang Feng tidak ragu dan menerima undangan.

Lu Tian Chen melingkarkan salah satu lengannya di pinggangnya. Sepertinya dia tidak berencana menari peran wanita. Tang Feng tersenyum, matanya yang jernih dan hitam mencerminkan citra pria dingin di depannya, “Aku tidak akan menari peran wanita.”

"Aku pikir kamu tidak tahu tango.'' Miring ke depan sedikit, lalu tiba-tiba mencengkeram pinggang Tang Feng, Lu Tian Chen menyatukan keduanya. Dada mereka sekarang terikat erat satu sama lain. Tindakannya mendominasi, tetapi tidak bisa dihindari.

Kalimat itu. Semakin banyak Tang Feng menganalisisnya, semakin terdengar seperti semacam tes.

Musik mulai dimainkan dengan lembut dan langkah kaki mereka juga mulai berbunyi.

Bukannya dia tidak tahu langkah-langkah untuk peran wanita. Dia hanya tidak ingin menari itu. Kemudian lagi, dia tidak berencana berhubungan dengan Lu Tian Chen  untuk berdansa.

“Kamu hanya tidak mengerti diriku dengan cukup baik, Presiden Lu." Tersenyum ringan, Tang Feng mencengkeram tangan Lu Tian Chen, yang terakhir mengisyaratkan ketidaksenangannya melalui matanya.

Musik itu seolah meliuk-liuk di kaki mereka seperti sulur yang tak terlihat. Ketika keduanya memulai tarian pertama mereka, suasana di sekitarnya segera berubah. Anggun namun penuh kekuatan, itu adalah tango milik dua lelaki. Kekuatan, tersembunyi di balik setiap langkah dan gerakan, mengintai dalam pertempuran dua pria ini.

"Oh- dari apa yang aku lihat sekarang, aku jelas tidak mengerti kamu.'' Menyipitkan matanya sedikit, Lu Tian Chen mengintip dengan dingin pada Tang Feng, seolah berusaha membaca pikirannya. Namun, dia hanya bisa melihat danau yang tenang di sana.

Mereka berdiri dekat, dada hampir menyentuh, tetapi keduanya tampak seperti pendekar pedang yang siap menyerang yang lain. Ada sebuah kontradiksi  dalam tarian mereka dengan adanya sentuhan lembut, keduanya terus saling menguji.

“Ada jarak yang tepat untuk semuanya. Ini tidak baik jika terlalu jauh, tetapi juga tidak baik jika terlalu dekat. Apakah kamu tidak setuju?" Bibir Tang Feng sedikit melengkung. Lu Tian Chen terlalu naif jika ingin bermain psikologi dengannya. Setelah harus berurusan dengan masalah jantung selama lebih dari beberapa dekade, ia telah mengembangkan hati yang terbuat dari baja. Sisa komposisi sudah lama menjadi kebiasaan.

“Jika aku tidak mendengarnya dengan telingaku sendiri, akan sulit bagiku untuk percaya bahwa kalimat itu keluar dari mulutmu." Apakah itu pujian? Itu hampir terdengar seperti ejekan.

Tang Feng diam-diam mengutuk Lu Tian Chen. Jika dia tidak menyukainya, dia bisa mengatakannya. Apakah tidak melelahkan untuk bertele-tele seperti itu? Jika dia memiliki status dan latar belakang seperti Lu Tian Chen, dia tidak perlu peduli tentang bagaimana dia berbicara, pikir Tang Feng. Jika Lu Tian Chen begitu sering menyelubungi kata-katanya saat berbicara dengan orang lain, maka orang  lain mungkin membutuhkan semacam sistem pemecahan kode rahasia.

Tang Feng tertawa, “Presiden Lu bisa berpura-pura ingin muntah.”

Lu Tian Chen menjadi bisu. Dia tidak membayangkan bahwa pria lain itu akan tertawa dan bercanda. Tindakan dan sikapnya sama sekali tidak seperti Tang Feng yang dia kenal.

Saat itu, musik berhenti.

Tang Feng melepaskan tangan yang memegang tangan Lu Tian Chen, tetapi pria lainnya masih memiliki lengan lain yang memeluk pinggangnya.

“Presiden Lu, jika kamu tidak akan menciumku,  bisakah kamu melepaskannya." Pandangan licik berkilauan di matanya, Tang Feng membungkuk ke depan dan berbisik ke telinga pria itu.

Lu Tian Chen melirik Tang Feng sekali, lalu tanpa emosi mengendurkan lengannya. Ah, lihat orang ini. Dia dilecehkan oleh karyawannya sendiri dan masih bertindak seperti gunung es. Keduanya saling memandang diam-diam.

Pada saat yang sama, Charles juga melompat, dan "serigala berbulu domba"  ini menarik Tang Feng ke sisinya. “Hei, jika kalian berdua ingin saling menembakkan panah cinta, jangan lakukan itu di depan wajahku, okay? Sekali lagi saling menatap satu sama lain dan matamu akan kubakar.”

"Aku haus. Bagaimana kalau kita pergi minum?" Tang Feng menghadap Charles, dan pria itu tertawa bahagia setelah mendengar kata "minum". Keduanya meninggalkan lantai dansa, berjalan bahu membahu.