[💐] 03.0 ; Reunian [💐]

266 35 2
                                    

***

→Flashback, saat Tengen SMA

Kagaya tengah sibuk mengecek ngecek sebuah dokumen di ruang kepala sekolah. Kesibukannya berlanjut dan terhenti sejenak ketika mendengar suara ketukan pintu.

"Masuk"

Seorang pria yg mempunyai garis wajah yg hampir mirip dgnnya masuk keruangan, bersama seorang pemuda berambut putih panjang.

"Oh kukira kau tak ada" gumam pria tersebut.

Kagaya tersenyum lembut, "ada apa Muzan?" tanyanya pada pria tersebut.

"Ck! Seperti biasa" ucap Muzan sembari menunjuk pemuda disampingnya dgn jempol.

"Kau urus dia. Ini" Muzan memberikan selembar kertas pada Kagaya lalu mendekati pemuda itu, Muzan menjewer telinganya dgn kilat, lalu meninggalkan ruangan.

Kini tersisa Kagaya dan pemuda itu. Kagaya melihat sekilas isi kertas tersebut kemudian melirik pemuda itu. "Duduklah"

Pemuda tersebut duduk disebuah kursi dihadapan meja Kagaya sembari mengusap telinganya yg sakit karna dijewer. Pemuda itu menatap tajam kearah Kagaya, namun pria berjabatan Kepala Sekolah tersebut tak merasa keberatan ditatap seperti itu.

"Uzui, kau tak mau mengerjakan prmu lagi?" tanya Kagaya pelan.

Pemuda bernama lengkap Tengen Uzui tersebut menjawab. "Iya"

"Knp?"

"Pr itu sangat susah! Aku malas mengerjakannya, lagipula apa soal susah itu akan ada hubungannya dgn perkerjaanku dimasa depan" protes Tengen.

Kagaya terkekeh. "Hahaha, mungkin saja akan berguna. Kita tidak tau apa kau benar benar jadi seniman dimasa depan atau pekerjaan yg sulit yg harus menguras otak"

Tengen tak terkecoh dgn ucapan Kagaya dan tetap menatapnya tajam, seolah olah Kagaya adalah seorang musuh.

Kagaya menggeleng pelan. "Begini saja. Jika kau bisa mengerjakan 3 soal saja dari 10 yg ada disini, aku akan mentraktirmu ke sebuah toko art supplies. Mau?"

Tengen tersenyum senang, kemudian berdiri lalu menggebrak meja Kagaya. "Serius?!?!"

Kagaya terkejut, kemudian mengangguk dgn senyum lembutnya. "Ya, kerjakanlah. Masalah benar atau salahnya tak usah khawatir, yg penting kau mengerjakannya, dan kau mengerjakannya di ruangan ini"

Tengen pun mengangguk, kemudian ia mengerjakan soal pr yg tadi ia sempat tak kerjakan

→Flashback off

***

"10 · x = 250...."

"Euhm... Argh! Aku cek kakulator saja!" gumam Kirei, kemudian dgn cepat menyambar ponselnya untuk mencari kakulator.

Baru saja memasukan angka di kalkulator, pintu kamarnya diketuk. Ia pun berdecak, kemudian membukakan pintu.

"Ya?" tanyanya pada pembantu yg mengetuk pintu kamarnya.

" Kirei " ; Uzui Tengen x Readers [KNY Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang