[💐] 24.0 ; Rumah Kagaya [💐]

75 10 0
                                    

***

"Kemudian Kagaya berpesan, pembangunan ini mesti selesau dibangun sebelum bulan penerimaan murid baru. Jadi, tolong kerja samanya" ucap Muzan kepada semua orang diruangan rapatnya.

Seorang pria yg menjabat posisi kontraktor insinyur sipil, untuk pembangunan ini pun mengangkat tangan.

"Ya, kau?"

"Apakah ada perubahan dgn material pembangunannya?" tanya pria itu.

"Iya bilang samakan saja. Mungkin material sebelumnya sdh cukup baik, tapi jika kalian ingin menggantinya dgn yg lebih baik, bisa kita bahas dirapat yg akan datang" terang Muzan.

Muzan mengecek jam dinding yg ada diruangan itu. "Baiklah, kita akhiri rapat ini"

***

Muzan meregangkan otot-otot tubuhnya. "Hah... Akhirnya pulang...."

Kokushibo masuk ke mobil dan duduk di kursi pengemudi. Ia memasang sabuk pengamannya.

"Oh ya. Malam malam seperti ini, kira kira aku berani tidak ya pergi ke makam istriku" gumam Muzan.

Kokushibo tertawa kecil. "Yaampun, anda bukan anak kecil lagi"

"Hm. Kau benar. Baiklah, tolong antar aku ke sana" ucap Muzan.

***

Muzan masuk ke dalam rumahnya bersama dgn Kokushibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Muzan masuk ke dalam rumahnya bersama dgn Kokushibo.

"TIDAK! LEBIH BAIK WARNA YG HANGAT HANGAT SAJA!"

"TIDAK TIDAK TIDAK, LEBIH BAGUS JIKA WARNANYA LEBIH DINGIN!"

Baru saja pulang bekerja, Muzan sdh mendapati dua orang gadis yg tengah berdebat.

"SUMA! KAU INGIN BERTENGKAR DGNKU HUH?!" ancam Kirei.

"TAK MASALAH! AKU BISA!" ucap Suma sengit.

Sementara disana ada Tengen yg hanya bersantau sembari meminum teh hangat.

"Hey. Jgn bertengkar. Ini sdh malam" lerai Kokushibo.

"TENGEN KAU--?!💢" Muzan baru saha mengeluarkan ancang ancangnya untuk memarahi pria itu, namun langsung dicegat oleh Kokushibo.

"Anda tidak lelah? Ingin bertengkar jg?" Kokushibo memandang heran ke arah Muzan. "Ini sdh 9 malam, lebih baik kalian semua tidur" perintah Kokushibo.

Kirei dan Suma masih bertatap sengit. "Aku takkan memaafkanmu, nona Kirei!"

"Hmp!" Keduanya saling memalingkan pandangan.

" Kirei " ; Uzui Tengen x Readers [KNY Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang