***
Setelah berkeliling. Kirei dan Tengen tak sengaja berpapasan dengan Kagaya dan anak anaknya. "Wah, kebetulan"
"Bagaimana kalau kita kembali? Kokushibo sudah menyuruh kita untuk pulang. Lagi pula ini sudah menjelang malam"
Kirei mengangguk. "Tunggu dulu" potong Tengen.
"Boleh aku mengajak Kirei jalan jalan sebentar?" pinta Tengens sembari merangkul bahu Kirei. Kirei tertegun dengan perlakukan Tengen
"Oh, boleh. Tapi jangan terlalu larut, aku takut Muzan akan marah jika Kirei pulang larut" peringat Kagaya.
"Baiklah" ucap Tengen.
Kagaya dan anak anaknya pun keluar dari museum. "Kita akan kemana?"
"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat"
***
Singkat cerita, di rumah Kagaya. Kagaya dan Kokushibo memasuki kamar Muzan.
"Bagaimana, apa yang Rengoku katakan benar?"
"Iya, pria itu ada disana. Dia menjual sebuah informasi pada kita" Kokushibo menjawab pertanyaan Muzan.
"Apa yang ia katakan?"
"Pertama. Dia bilang, Kenjaku akan memulai perang antar kelompok. Kedua, ia bilang ada penghianat di kelompok kita" ucap Kokushibo secara ringkas.
"Menarik" ucap Muzan kemudian menyeruput tehnya.
"Penghianat ya" Kagaya bergumam.
"Perlukah kita menelusuri siapa penghianat ini?"
"Tidak. Aku takut itu hanya gertakan untuk membuat kelompok ini hancur. Perang dikelompok sendiri lebih susah diatasi"
"Untuk saat ini, aku akan membatasi penyebaran informasi, mulai saat ini hanya kau saja yang akan menjalani misi" perintah Muzan pada Kokushibo.
"Baiklah. Ngomong ngomong—"
"Dimana nona Kirei? Dia tak nampak dari tadi" tanya Kokushibo.
"Dia tak ikut pulang. Saat kita hendak pulang, Tengen hendak mengajak Kirei jalan jalan" jelas Kagaya.
[Info: Mobil Kagaya ma Koku beda, sama Kirei Tengen. Jadi Koku gk tau Kirei gk ikutan pulang]
"APA?!" Kokushibo terkejut bukan main. "KENAPA ANDA MEMBIARKANNYA"
"Yaampun, Koku, tenanglah. Kirei akan aman kok dengan Tengen" ungkap Kagaya.
"Iya, aku jg setuju. Apa kau masih menaruh curiga pada Tengen?" Muzan memicingkan mata.
"Sejujurnya, iya. Tapi ada satu hal penting yang mungkin anda lewatkan"
"Saat ini masih ada penghianat diantara kita. Seluruh anggota kita tau wajah nona Kirei. Jika seandainya penghianat itu menggunakan kesempatan ini untuk menculik nona dan menyerahkannya pada kelompok itu, ini akan jadi hal buruk" terang Kokushibo.
Muzan mendengus, ia mengelus dagu. "Kau benar jg"
"Sebenarnya aku ingin memerintahkan Shinjuro sekali lagi untuk mengawasi Kirei. Namun, aku tak bisa membiarkannya, karna kau pasti melarang" Muzan melirik Kokushibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
" Kirei " ; Uzui Tengen x Readers [KNY Fanfict]
FanfictionKirei. Gadis yg nakal, tapi penuh rasa penasaran [Warn!!! ; Judul berubah! Dari "Bad Girl" ke "Kirei"] ──────────────────── Bagaimana rasanya jdi anak tunggal kaya raya? Punya segalanya. Minta apapun hanya tinggal sebut. Dimanja. Dll. Kirei Kibutsuj...