***
Kirei menghangatkan kembali kainnya. Tengen menghela napas, "knp kau bisa terbangun sepagi ini?" tanya Tengen guna mencari topik.
"Aku memang biasa bangun jam segini. Knp?"
"Hanya bertanya" sahut Tengen. Kirei menggeleng geleng kepala.
"Skrng jelaskan knp kau bisa begini? Tidak mungkin kau sengaja tidur setelah badan dan rambutmu masih basah kuyup begitu" tanya Kirei sedikit heran.
Tengen kini terdiam. "I-itu..."
Kirei masih menunggu lanjutan ucapan pria itu. Tengen memalingkan wajahnya, "aku.. aku tak bisa bilang"
Kirei memutar bola matanya malas. "Iya terserah kau mau bilang atau tidak"
Tengen masih memalingkan wajahnya, ia memandangi korden yg menutupi jendela kamarnya.
Kirei berdiri dari duduknya. "Aku mau ke kamar dulu" ucap Kirei kemudian ia hendak berjalan keluar dari kamr Tengen.
Tapi tangannya digenggam erat, Kirei melirik ke belakang. Tengen menatap Kirei. "Tunggu"
"Tolong, temani aku"
Kirei menatap wajah Tengen. Ia tampak menunjukkan wajah memohon. Mau tak mau Kirei menuruti permintaan Tengen.
"Baiklah, tapi saat kau terlelap. Aku pergi ya?" ucap Kirei.
Tengen pun mengangguk pelan.
***
✧⃟━━ೋ๑୨∅୧๑ೋ━━⃟✧
[✨] Temani aku tuk. Sebentar saja, agar aku tak kesepian [✨]
♪ Kesepian - Vierratale ♪
✧⃟━━ೋ๑୨∅୧๑ೋ━━⃟✧
***
KAMU SEDANG MEMBACA
" Kirei " ; Uzui Tengen x Readers [KNY Fanfict]
FanfictionKirei. Gadis yg nakal, tapi penuh rasa penasaran [Warn!!! ; Judul berubah! Dari "Bad Girl" ke "Kirei"] ──────────────────── Bagaimana rasanya jdi anak tunggal kaya raya? Punya segalanya. Minta apapun hanya tinggal sebut. Dimanja. Dll. Kirei Kibutsuj...