"Aku adalah hujan yang tak pernah surut, wajah yang tak pernah nampak, merah yang selalu berkobar. Aku tak akan ada, jika bumi tak terenggut," ujar Alex membaca clue di sobekan kertas yang ia temukan di atas jasad salah satu temannya. "Apa maksudnya?"
***"Echa pembunuhnya! Dia yang dari awal susah dihubungi, dia yang sering ngilang tanpa sebab, dia juga selalu ada di tempat kejadian. Lepasin gue! Lo salah tangkap brengsek!" teriak Nurna sambil memasang tampang memohon ke arah teman-temannya yang diam saja saat Dika mengikatnya di sebuah pohon.
***
"Kenapa pembunuhnya selalu ninggalin pisau di hati?" tanya Syifa heran, lalu gadis itu teringat sesuatu. "Manda ...."
Ya, Manda penyuka hati ayam. Bisa saja kan gadis itu meninggalkan pisau di hati karena ia menyukainya?
****
"Lo pembunuhnya, kan Syif? Dulu kita pernah jelekin Rangga ke bonyok lo karena kita gak mau ada yang pacaran di circle kita. Makanya lo dendam karena mereka gak restuin kalian, dan malah ngenalin lo ke cowok lain!" tuding Selvi seraya mendorong Syifa berkali-kali sampai gadis itu mundur beberapa langkah.
***
"Percaya aku Nur, dia yang bunuh mereka. Aku gak mungkin bunuh kalian. Kalian udah aku anggap kayak keluargaku sendiri," lirih Echa dengan mata berkaca-kaca.
Nurna yang sedang mengikat tangan Echa secara kasar dengan sobekan kain kemejanya itu melirik jengah.
"Gue lebih percaya bumi itu segitiga ketimbang ucapan lo. Orang yang lo tuduh itu ...,"
"..., orang yang udah mati, Cha."
***
"Mayat Fadil hilang," beritahu Rangga kepada teman-temannya yang tersisa.
***DEATH REUNION***
©2022, Maret.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Reunion
Mystery / Thriller[Belum Direvisi] Sekelompok muda-mudi merencanakan muncak di hari reuni mereka. Dari atas gunung yang seharusnya menjadi hari bahagia, berubah menjadi jerit tangis dan berdarah-darah saat satu per satu dari mereka mati dengan cara tak wajar. Racun...