014

928 97 370
                                    

Note: Saya belum pernah mendaki, dan untuk beragam riset saya baca-baca di internet terutama google. Jika ada kesalahan aturan selama pendakian, saya minta maaf. Silahkan beri kritik lewat DM dan akan saya perbaiki setelah tamat. Terimakasih~

Nih, saya kasih hiburan dulu sebelum mulai.

Pict hanya pemanis, meskipun gak semanis saya😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict hanya pemanis, meskipun gak semanis saya😉

***DEATH REUNION***

"Jangan paksain diri lo untuk jelasin, Cha. Kita ngerti lo masih shock dan butuh waktu. Apalagi, ini yang kedua kalinya lo nemuin mayat dengan mata kepala lo sendiri," kata Syifa seraya membantu Echa minum.

Nurna mengetuk jemarinya di dagu. "Ini ada yang aneh," katanya sambil membenarkan posisi duduknya, "Kalau Ibra dalang di balik pembunuhan Shera, kenapa Nugrah juga dibunuh? Gak mungkin dia punya dendam ke Nugrah di saat mereka belum ketemu sama sekali."

"Tapi kalau dalangnya orang lain, apa tujuan dia bunuh mereka?" bingungnya beralih menatap Syifa dan Echa yang juga sama kebingungan.

"Siapapun pelakunya, kita harus cepat pergi dari sini. Kemungkinan nyawa kita juga dalam bahaya," jelas Rangga berjalan ke arah mereka, membuat mereka menoleh.

Rangga melempar salah satu roti ke arah Nurna, kemudian ia membukakan dua roti lain dari bungkusnya sebelum akhirnya diserahkan pada Syifa dan Echa.

Saat Nurna akan protes, Rangga bersuara lebih dulu.

"Tangan lo gak papa. Buka sendiri, jangan manja."

"Lah itu mereka-"

"Pengecualian."

Nurna hanya mendumel atas ketidakadilan yang ia alami. Gadis itu membuka bungkus roti, lalu melahapnya kesal.

Rangga menatap Syifa dan Echa dalam-dalam. "Gue udah beresin semua tenda. Kalian makan. Setelah yang lain balik, kita langsung turun."

Keduanya mengangguk mengiyakan.

Rangga yang melihat Echa tampak resah bertanya. "Kenapa Cha?"

"Aku boleh minta sesuatu?" tanyaEcha dengan hati-hati.

"Apa?" sahut Rangga singkat.

"Kita di sini aja. Jangan pergi. Aku mohon," lirihnya mengigit bibirnya kuat-kuat.

"Bisa lo kasih tau alasannya?" Syifa penasaran dengan permintaan Echa yang mendadak ini.

Echa menunduk, ia menggeleng pelan.

"Pokoknya jangan. Kita harus tetap di sini." Jawaban Echa itu semakin membuat mereka keheranan.

"Gue gak tau apa yang lagi lo pikirin, Cha. Kita udah sepakat ini semalam. Lo gak bisa minta sesuatu seenaknya. Apalagi menyangkut sesuatu yang gak main-main."

Death ReunionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang