***DEATH REUNION***
Sepanjang jalan menuju Jawa Timur, tawa jahat Nurna menggelar melihat para gadis yang semobil dengannya berteriak-teriak ketakutan saat ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Terutama Selvi yang terus mengumpat sambil merafalkan doa asal saking paniknya.
Doa makan contohnya.
Memasuki kawasan Lumajang, Nurna mulai memelankan laju mobilnya.
"Sialan lo Nur. Kalo mau mati jangan ngajak-ajak. Tau gitu gue aja yang nyetir," gerutu Selvi dengan jantung berdebar kencang.
Syifa dan Shera mengiyakan.
"Sejak kapan lo bisa nyetir, Sel? Nyetir sepeda bangkot lo aja ngejungkel mulu. Mending gue nebeng sama anak cowok. Gelantungan di ban gue gak masalah," sahut Manda tak setuju ide Selvi.
Selvi hanya mendelik sinis.
"Bacot lo dijaga, ya. Jangan sampe gue karetin dua. Pedes amat,"
Manda hanya terkekeh. Sementara Nurna tak menimpali percakapan mereka. Gadis itu menghentikan mobilnya saat di depan sana terlihat kerumunan yang memenuhi jalan.
"Ada apaan tuh?" tanya Nurna menaik-turunkan alisnya.
"Kayaknya ada yang kecelakaan." Syifa yang duduk di sebelahnya menjawab. "Mungkin," tambahnya yang dibuahi anggukan setuju oleh yang lain.
"Turun, deh. Penasaran gue siapa yang kecelakaan," timpal Manda tanpa mengalihkan pandangannya dari kerumunan masa itu.
Nurna dan Syifa membuka seat belt. Begitupun ketiga gadis lain. Mereka bersiap turun. Namun dentingan notifikasi membuat semuanya menoleh kepada gadis berhijab yang sedari tadi anteng dengan ponselnya.
Shera membaca chat yang baru masuk itu.
"Girls, gue kayaknya nunggu di sini aja. Temen sejurusan gue si Hana mau nelpon. Katanya ada hal penting yang mau dibicarain." Shera memperlihatkan chat dari Hana yang memintanya untuk menghubunginya lewat panggilan suara.
"Yaudah, lo tunggu di sini aja. Biar kita yang ke sana," ucap Manda seraya membuka pintu mobil. "Ayo guys kita liat," ajaknya.
Setelah keempat wanita itu menutup pintu mobil, para lelaki yang berada di mobil mereka -di belakang mendekati mereka. Mereka ikut melihat ke arah kerumunan itu.
Alex bertanya mewakili yang lain.
"Kenapa tuh rame-rame? Ada bagi-bagi sembako, ya?" celetuknya berusaha melawak.
Selvi menendang Alex hingga cowok itu mengaduh memegangi tulang keringnya. Dika menambahi, beringsut meniban tubuh Alex ala smackdown dan mengunci kakinya. Dengan Nugrah memukul aspal sambil menghitung mundur sebagai wasit.
Alex megap-megap berteriak meminta tolong.
Keenam orang itu menghela napas lelah melihat tingkah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Reunion
Mystery / Thriller[Belum Direvisi] Sekelompok muda-mudi merencanakan muncak di hari reuni mereka. Dari atas gunung yang seharusnya menjadi hari bahagia, berubah menjadi jerit tangis dan berdarah-darah saat satu per satu dari mereka mati dengan cara tak wajar. Racun...