015

728 89 201
                                    

Wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wkwk.

***DEATH REUNION***

Dari arah belakang, Nurna memandangi punggung Echa yang tengah digendong oleh Rangga. Hanya ia satu-satunya yang menanggung bebannya sendiri, karena perlengkapan Fadil dan Selvi dibawa olej Dika dan Alex, perlengkapan Rangga dibawa oleh Syifa dan Manda.

Echa? Tentu gadis itu tak membawa apapun karena kehadirannya terlalu mendadak.

Pikiran Nurna menerawang ke percakapannya dengan Echa beberapa saat lalu. Netra gadis itu memicing curiga.

"Gue tau lo rahasiain sesuatu. Lo bisa kasih tau gue sekarang," ujar Nurna tepat di telinga Echa seraya menahan pergelangannya.

Echa menatap Nurna dengan gusar.

Berusaha mengerti kondisi gadis itu, Nurna menambahkan. "Gue bisa jaga rahasia. Lo cukup percaya sama gue, Cha." Ia berusaha meyakinkan.

Echa menghela napas berat. Pada akhirnya, ia mengangguk mengiyakan.

"Jadi, kenapa lo gak mau kita balik dari sini?" tanya Nurna penasaran.

"Aku mikir hal lain. Kalau ini pembunuhan berencana, kita gak bakal dilepas gitu aja. Pasti ada yang gak beres di sekitar-"

"Maksudnya?" potong Nurna bingung dengan penjelasan Echa.

Echa diam sejenak. "Karena dia gak mungkin nunjukin diri secara terang-terangan, dia bakal main secara sembunyi-sembunyi."

"Lo terlalu bertele-tele, Cha. Langsung ke inti." Nurna puyeng dengan penjelasan Echa yang menurutnya berbelit.

"Kita harus lebih hati-hati selagi kita belum tau motif dan pelakunya. Aku khawatir orang itu diem-diem nyiapin jebakan buat kita," peringati Echa.

"Woy kelen! Ngapain masih di sana? Cepetan elah lama amat." Alex meneriaki Nurna dan Echa dari jauh, begitupun dengan teman-temannya yang lain yang memandangi mereka penasaran.

Nurna berdecak kesal. Namun ia dan Echa bergegas menyusul.

"Aduhhh, hape gue ilang." Ucapan itu membuat lamunan Nurna buyar. Semua mata tertuju pada Manda yang mencari ponselnya di saku jaket tebal dan ranselnya. Raut gadis itu tampak panik.

"Emangnya lo taroh di mana tadi, Nda?" Selvi yang berada di gendongan Fadil bertanya mewakili yang lain.

"Terakhir gue masukin ke dalam tas. Tapi sekarang kok gak ada, ya?" Manda keheranan.

Death ReunionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang