027

740 54 28
                                    

***DEATH REUNION***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***DEATH REUNION***

Nurna mengikat betisnya menggunakan sapu tangan yang yang dia ambil di saku celananya. Gadis itu menekan luka sayatan, lalu menggeram merasakan sakit. Tak ingin berlama-lama di sana, ia bergegas keluar dari lubang galian itu.

Beberapa kali Nurna terjerembab karena tangannya tak kuat menahan tubuhnya. Gadis itu menatap tanah di atasnya dengan perasaan yang kalut.

Bagaimana ini? Lubang galian itu cukup dalam, lebih tinggi dari tinggi badannya. Nurna bisa saja berteriak dengan meminta bantuan, tetapi ia bukan orang bodoh karena bisa saja alih-alih mendapat bantuan Rangga dan Echa, ia malah menggali kuburannya sendiri dengan memanggil Syifa.

Nurna kembali mencoba memanjat batu besar itu. Sekuat tenaga ia kerahkan agar bisa segera keluar dari galian itu. Namun, bukannya berhasil, gadis itu lagi-lagi ambruk dengan badan yang terasa remuk.

Nurna mengaduh seraya mendudukkan dirinya dengan perlahan.

"Arghhh, sialan! Ini semua gara-gara Syifa," umpatnya kesal.

Nurna memikirkan cara agar ia bisa naik. Di tengah berpikirnya, gadis itu terhenyak mendengar teriakan seseorang.

"Nur, Cha! Kalian di mana?! Gue datang!!!"

"Syif, gue mohon cukup! Jangan jadi pembunuh lagi!!!"

Nurna yang hendak berpura-pura mati kembali, segera bangkit karena ia yakin yang didengarnya adalah suara Rangga bukan Syifa. Ia melompat-lompat dengan tertatih seraya melambaikan tangan.

"Ngga! Gue di sini! Gue di dalam lubang!!!" panggil Nurna lantang.

Wajah Nurna sumringah saat melihat Rangga muncul di atas lubang galian dengan raut khawatir.

"Pegang tangan gue Nur, biar gue bantu lo naik." Rangga mengulurkan tangannya ke dalam lubang galian. Meski beberapa kali laki-laki itu kesulitan menarik Nurna karena kehabisan tenaga, Rangga tak menyerah. Diraihnya pinggang Nurna, lalu ditarik ke atas. Keduanya tampak ngos-ngosan setelah Nurna berhasil keluar dari lubang galian itu.

Nurna menoleh pada Rangga, tersenyum tipis.

"Makasih, Ngga," katanya tulus.

*

Syifa menatap Echa yang terbujur kaku di bawah sana dengan datar. Gadis itu tak ada penyesalan telah menghabisi nyawa Echa. Bagaimana menyesal? Echa adalah salah satu orang yang telah membangkitkan sisi monster yang ada dalam dirinya.

Syifa memejamkan mata mengingat masa lalunya yang buruk. Dia dan Rangga harus menderita karena ulah mereka. Dikenalkan pada lelaki yang tak dicintainya membawanya pada nerakanya sendiri. Tak hanya tersiksa secara perasaan, Syifa juga tersisa secara fisik.

Ibnu, nama mantannya. Dia tahu Syifa menerimanya hanya karena terpaksa. Tak hanya itu, Ibnu juga tahu Syifa sudah memiliki tambatan hati yakni Rangga. Karena itu, Syifa sering diperlakukan tak manusiawi olehnya.

Death ReunionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang