Berhubung saya belum bisa update part 15, saya up ini dulu.
Harusnya terakhir itu bonus 2, tapi karena permintaan seseorang, jadi saya usahain bikin yang ketiga. Mayan lah buat mengisi kekosongan jadwal update. Hehe.
Met baca Om Tante!
***
Gadis itu berteriak meminta tolong. Orang berjas hujan menyeretnya tanpa belas kasih. Meski si gadis belasan kali meminta untuk dilepaskan, ia tetap diseret menuju puncak.
Gadis itu merasakan sakit akibat rambutnya ditarik paksa. Ia benar-benar ketakutan setengah mati. Keringat dingin mengucur deras di pelipisnya.
Sepanjang jalanan curam itu, hanya ada mereka berdua.
Tak lama, gadis itu dilempar sampai terpental. Belum sempat gadis itu mengaduh, orang berjas hujan melempar pisau ke tanah di samping kepala si gadis.
Gadis itu tremor dengan jantung berdegup kencang dan napas keluar tak beraturan. Kemudian, ia beringsut bersimpuh di kaki si orang berjas hujan.
"Ma-maafin gue, jangan apa-apain gue. G-gue janji bakal dengerin lo. Gue juga janji gak bakal bongkar rahasia lo," pintanya bergetar.
Orang itu hanya diam.
Gadis itu mengeratkan pelukannya pada kakinya.
"Apapun! Gue akan lakuin apapun demi lo. Tolong maafin gue. G-gue gak mau berakhir kayak mereka ...." lirihnya.
Tak ada jawaban seperkian detik. Tak lama, si gadis merasakan dagunya diangkat kasar.
Orang itu menyejajarkan tubuhnya dengan si gadis.
Meski cahaya bulan malam ini cenderung redup, gadis itu bisa melihat dengan jelas wajah si orang berjas hujan saat dirinya membuka topeng.
Orang berjas hujan itu bersuara dengan datar. "Gue udah peringati lo supaya berhenti mengacau. Sekarang apa? Lo berharap gue masih percaya di saat lo ingkar, hm?"
"M-maaf. Gue cuma..." Gadis itu mencari sebuah alasan. Napasnya semakin tercengkat saat orang berjas hujan mengambil pisau yang menancap di tanah, lalu menodongkan di wajahnya.
"Kepercayaan itu mahal. Saat lo dikasih kepercayaan, lo harus menjaganya dengan baik. Karena sekali lo khianati kepercayaan seseorang, dia bakal berhenti untuk percaya."
Gadis itu menahan untuk tidak berteriak saat si orang berjas hujan memainkan pisau di wajahnya. Hidung, pipi, dagu. Ia bisa merasakan permukaan pisau yang dingin saat benda itu disentuhkan pada kulit wajahnya.
Dengan diliputi perasaan takut luar biasa, gadis itu berujar. "S-sekali lagi gue minta maaf karena gak dengerin ucapan lo. T-tapi gue mohon, jangan bunuh gue. Gue gak mau mati konyol ...."
"Sebagai gantinya, setelah balik dari sini, l-lo bisa pinjem mobil gue selama sebulan."
"Semua kebutuhan lo gue penuhi."
"Gue bisa bayarin- akhhh." Gadis itu meringis saat orang itu menyayatkan pisau ke pipi mulusnya. Ia bisa merasakan darah merembasi pipinya, menetes ke sweater putihnya.
Gadis itu berteriak histeris. Meraba pipinya dan menatap tangannya dengan gemetar.
Orang itu bangkit dengan santai. Menatap si gadis yang tengah kesakitan tanpa ekspresi apapun.
"Itu belum seberapa. Gue bisa lebih parah dari ini kalau lo nekat," ancamnya dingin.
Tak membiarkan si gadis menyahut, orang itu memukul tengkuk si gadis dengan keras sampai membuatnya pingsan seketika.
Setelah itu, ia menyeret si gadis menuju salah satu pohon yang berada tak jauh dari sana. Lantas, menggantung tangannya di pohon itu menggunakan seutas tambang.
Sebelum kepergiannya, ia smirk melihat karya indahnya menghiasi wajah si gadis.
"Lo salah berhadapan dengan seseorang. Lo gak bisa hentiin gue ...,"
"Sama sekali gak bisa ...,"
***Death Reunion***
Saya terlalu eksyaitid pengen
nunjukin part ini. Adegan di mana
seseorang berusaha bongkar rencana the killer. Ada yang nebak siapa gadis itu?Btw, saya baru denger katanya wattpad ada mode gratis. Buat buktiinnya kalian cukup vote dan komen. Kalau gak bisa, kalian kena mode gratis. Mode gratis ini sendiri dampaknya cuma dirasain sama author.
Sad sekali😔
Dan saya gak bisa janji kapan up part selanjutnya karena akhir-akhir ini banyak yang bikin gak fokus. Saya juga perlu jernihin pikiran supaya bisa hasilin ide yang fresh untuk tulisan-tulisan saya. Bagi doanya aja ya semoga semuanya dilancarkan. Aamiin.
Jangan lupa follow ig saya guys!
Udah gitu dulu, nanti kita say hello lagi.
See U.
Jabar,
©Oktober, 2022.
Edited: 16 Juni 2023.
Ditulis oleh Bradyguann.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Reunion
Mystery / Thriller[Belum Direvisi] Sekelompok muda-mudi merencanakan muncak di hari reuni mereka. Dari atas gunung yang seharusnya menjadi hari bahagia, berubah menjadi jerit tangis dan berdarah-darah saat satu per satu dari mereka mati dengan cara tak wajar. Racun...