5. Kakak-Nara

22.1K 2.6K 132
                                    

Nara hanya tertawa ketika Raya memeluknya erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara hanya tertawa ketika Raya memeluknya erat. Sedangkan Juna dan Sean kompak mendecih melihat kelakuan teman perempuan mereka.

"Ray, Nara tertekan anjir!" seru Juna.

Raya sontak mendelik tak terima, "Tertekan, tertekan, Nara nya aje ketawa, sewot banget dah lu!"

"Nara beneran udah sembuh kan?" tanya Raya untuk ketiga kalinya.

Nara tertawa, "Udah, Raya."

"Aaa senengnya akhirnya liat yang gemes-gemes kayak Nara setelah tiga hari kemaren hidup gue sepet, Ra." ujar Raya melirik Sean dan Juna.

"Anjing!" sembur Juna dan Sean kompak.

"Woi Ray, lo dipanggil Bu Yolanda noh di ruang guru!" teriak Yaffa tanpa peduli keadaan kantin yang ramai.

"Teriak mulu lo kek gak punya malu aje!" seru Raya.

Raya menoleh ke arah Juna dan Sean, "Lo berdua jangan kemana-mana, tungguin kesayangan gue!" semburnya pada Juna dan Sean.

"Nara, Mommy ke ruang guru ya." ujar Raya sembari mengelus rambut halus Nara.

"Udah pergi sana lo, gak liat apa Nara mau muntah liat muke lo!" seru Sean.

"Bangsat." umpat Raya dan beranjak dari duduknya.

Nara hanya menggeleng pelan dan kembali fokus pada bakso juga jus jeruk miliknya. Sean dan Juna kompak memesan mie ayam dan juga es teh.

"Anjir kebelet boker gue." keluh Juna.

"Anjing lo! Gue lagi makan bego." ujar Sean menatap Juna tajam.

"Temenin yuk Se, gak kuat ini." ajak Juna.

"Gak, gue mau nemenin Nara." sahut Sean.

"Nara berani kan sendiri disini?" tanya Juna.

Nara mengangguk, "Berani kok." ujarnya tersenyum.

"Ayok Se, keburu bel ntar."

"Nara disini aja, jangan kemana-man- anjing Juna sabar bego!"

Nara hanya tertawa melihat Sean yang ditarik Juna secara paksa. Tiga hari tidak berangkat sekolah membuat ia merindukan ketiga temannya itu.

"Lo Nara kan?"

Nara tersadar dari lamunannya dan menoleh mendapati seorang perempuan sedang tersenyum ke arahnya.

Nara mengangguk, "Iya."

Gadis itu duduk dihadapan Nara dengan senyum kecilnya, "Gue mau ngomong sama lo, boleh?"

Nara mengangguk dengan senyuman miliknya, "Boleh, kakak langsung ngomong aja." ujar Nara ketika melihat bet kelas dua belas yang ada di lengan gadis tersebut.

"Jangan ngomong disini ya, lo ikut gue aja." sahutnya dengan tatapan memohon.

"Tapi temen Nara belu-"

Panglima Semesta | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang