Tepat pukul sebelas malam, suasana basecamp Rajawali sudah ramai dihuni para anggotanya. Begitu Sang Panglima kirimkan pesan agar segera berkumpul buat para anggotanya iyakan tanpa bantahan.
"Bang Alaska mau ngapain si, bang? Keknya penting banget." Ujar Niki, bungsu Rajawali ajukan tanya kelewat penasaran.
Kalimat Niki menggantung, deru motor Alaska buat mereka taruh atensi pada Ketua.
Alaska masuk dengan jaket kebanggaannya. Ia pamerkan senyum tipis pada anggotanya. Jay segera geser duduknya, persilahkan Alaska duduk ditengah-tengah dirinya dan Hesa.
"Kenapa, Ka? Lo gak biasanya minta kita kumpul di basecamp kalau gak ada yang mendesak."
Pertanyaan Nathan yang kelewat penasaran tidak Alaska jawab. Si Panglima Rajawali lebih memilih lepaskan jaket kebanggaannya dan menaruhnya dimeja yang ada ditengah-tengah mereka.
"Gua mundur dari Rajawali, baik sebagai ketua maupun anggota."
Pengakuan Alaska sontak buat para anggota Rajawali terdiam ditempatnya.
"Buahahahahaha, prank lo sama sekali gak lucu, bang."
Alaska diam, tatap Niki yang tertawa ditempatnya, "Gua serius, gak mungkin ginian buat bercanda."
Praktis tawa Niki berhenti, tatapnya jatuh pada sang ketua, "Kenapa bang?" Tanya Niki pelan, ia kecewa.
Hesa mengangguk pelan, jatuhkan tatap pada sang sahabat, "Apa alasan lo?"
Helaan napas Alaska terdengar, "Gua mau pindah ke Belanda."
Jay terhenyak, tatap terkejutnya sama sekali tak terhindarkan, "Lo gila?! Nara gimana bego?!"
"Tante Sonya gak kasih restu, walaupun udah gua kasih bukti kalau Rajawali gak bersalah atas kematian Ketua Atlantis-
"Setelah semua usaha yang lo lakuin, tante Sonya tetep nolak lo?" Nathan bertanya yang langsung diangguki pelan oleh Alaska. Raut wajahnya seakan tak percaya dengan perlakuan ibunda Nara pada Alaska.
"Apa yang Tante Sonya minta dari lo?" Tanya Jay pelan.
"Jauhi Jean Nara."
"Anjing! Emang lo bisa jauh dari Nara?!"
Seruan Jay buat Alaska terkekeh pelan, "Gak bisa, Jay. Gua gak bisa jauh dari Nara tapi Tante Sonya punya hak lebih atas Jean Nara."
"Hak lebih apa? Yang berhak atas Nara ya Nara sendiri, bukan Tante Sonya."
Jay kelewat emosi, Alaska sangat bodoh, pikirnya. Rela tinggalkan cintanya begitu saja dengan begitu mudahnya.
"Gua sesempurna apa sampe buat Nara milih antara gua sama ibunya, Jay?"
Jay terdiam ditempatnya, tutup rapat mulutnya. Kalimat Alaska menghantamnya telak.
"Tapi gak dengan ninggalin Nara, Alaska! Lo bakal menderita, Nara juga menderita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Panglima Semesta | Sungjake
Fanfiction[END] Alaska itu cuek, ketua dari geng motor Rajawali itu hanya peduli pada dua hal. Pertama Rajawali dan kedua sahabatnya. Namun, pertemuannya dengan murid ceroboh yang menabraknya di kantin merubah segalanya. "Siapa?" "Hah? Siapa apanya?" "Yang na...