6. Nara & Perasaannya

22.5K 2.2K 98
                                    

Gelak tawa itu terdengar disepanjang lorong kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gelak tawa itu terdengar disepanjang lorong kelas. Nara dan ketiga temannya berjalan ke arah gerbang sekolah. Hari ini sekolah berakhir lebih cepat karna para guru sedang ada rapat mengenai pertandingan basket minggu depan dan SMA Garuda menjadi tuan rumah dari pertandingan tersebut.

Nara sudah masuk sekolah sejak minggu kemarin setelah ia izin selama seminggu karena kaki kirinya yang membengkak. Nara bahkan belum melihat Alaska kembali setelah kakak kelasnya itu mengantarnya ke rumah, hampir tiga minggu ini sepertinya. Hingga kedua netranya secara tidak sengaja beradu tatap dengan seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya.

Nara berhenti melangkah ketika ia sudah berada dihadapan Alaska dan juga teman-temannya.

"Eh, Nara kita duluan ya. Lo baek-baek, okee." seru Juna sambil menarik tangan Raya dan juga Sean.

"Juna anjing! Nara kesayangan gue!!" seru Raya sambil menoleh ke belakang melihat Nara.

"Diem anjing!"

Nara hanya terkekeh melihat sahabatnya itu. Pandangannya beralih pada Alaska dan juga sahabat dari kakak kelasnya itu.

"Udah dijemput?" tanya Alaska.

Nara melirik ke arah tiga sahabat Alaska membuat Jay mengerti, "Ka, kita duluan." pamit Jay yang diangguki Alaska.

Ketiga sahabatnya itu berjalan menjauh meninggalkan Nara dan juga Alaska berdua.

"Udah dijemput?" tanya Alaska lagi.

Nara menggeleng pelan, "Belum Kak, Bang Juan masih ada urusan di kampusnya." sahut Nara.

"Yaudah, Kakak anter."

Nara sontak menggelengkan kepalanya, "Gak usah, Kak Alaska mau latihan kan?" tanya Nara ketika melihat Alaska memakai jersey basket.

Alaska menggeleng, "Udah, dilanjut besok." sahut Alaska.

"Mau ya, Kakak anter." lanjutnya.

Nara mengangguk, ia tidak bisa menyembunyikan senyum miliknya, "Okay!"

"Yaudah, yuk."

Nara melangkahkan kakinya bersisian dengan Alaska. Kepalanya tertunduk guna menyembunyikan senyuman miliknya. Hingga keduanya melewati lapangan basket membuat langkah Nara berhenti. Alaska ikut berhenti dengan kedua netranya mengikuti arah pandang Nara. Alaska sontak terdiam, ia lupa jika menuju parkiran akan melewati lapangan basket.

"Kak itu temen-temen Kak Alaska pada latihan." ujar Nara menoleh ke arah Alaska.

"Itu sahabatnya Kak Alaska juga ada disana." lanjutnya ketika melihat Jay dan Hesa bahkan Niki yang anggota futsal terlihat ada dilapangan.

"Iya." sahut Alaska singkat.

Kedua alis Nara menyatu heran, "Kok Kak Alaska gak ikut? Kenapa tadi malah bilang latihannya besok?"

Panglima Semesta | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang