Bab 36. Paman

701 84 17
                                    

Wuxian tertusuk, itu faktanya. Wangji yang datang membawa Wuxian dengan keadaan berdarah langsung bergegas ke Jingshi. Salah satu murid yang melihatnya langsung melapor pada Lan Qiren sedangkan yang lain pergi menemui tabib perempuan.

Lan Qiren yang baru keluar dari kultivasi tertutup begitu terkejut mendengar kabar yang disampaikan. Dia langsung datang menghampiri Jingshi dan mendapati keponakannya, Lan Wangji tengah berdiri di luar. Dapat ia lihat bekas darah yang menempel di baju serta jubah keponakannya itu, sepertinya Wangji tak terlalu memperdulikannya.

Seorang tabib perempuan langganan Wuxian disini keluar usai mengobati Wuxian.
" Salam, Tetua Lan dan Lan Er Gongzi. Kondisi Wei Guniang baik-baik saja, tak lama lagi dia akan sadar. Berikan obat ini setelah dia sadar nanti. " ucap tabib itu.

Lan Wangji yang menerimanya, mengucap terimakasih lalu masuk ke dalam Jingshi. Ditempat tidurnya dia melihat Wuxian yang tertidur dengan damai, kulitnya yang pucat terhiasi sinar bulan dari jendela. Wangji menutup jendela itu, menghalau udara dingin malam yang masuk melalui celahnya. Tak lupa menyelimuti Wuxian juga sebatas dada.

Lan Qiren sedari tadi memperhatikan gerak Wangji dengan intens. Rasanya seperti ia melihat kakaknya yang tengah merawat istrinya kala sakit dahulu, benar-benar Dejavu.

Lan Qiren menepuk pundak Wangji pelan, " Wangji, gantilah pakaian mu dulu "

Lan Wangji mengangguk tanpa berkata apapun, dia segera membuka lemarinya dan mengambil satu set pakaian lalu pergi ke kamar mandi. Dia kembali dengan segera.

" Wangji, apa yang terjadi ? Kudengar kalian bersama Xichen pergi ke Lanling Jin lalu mengapa dia pulang dengan keadaan terluka ? " tanya Lan Qiren sembari menunjuk Wuxian yang tengah tertidur pulas.

" Identitasnya terbongkar, keadaan kacau dan tertusuk oleh Jin Rulan. " jawab Lan Wangji singkat.

Untung saja Lan Qiren sudah terbiasa dengan jawaban Wangji ini yang hanya mengucapkan beberapa kata. Lan Qiren juga menangkap kilat marah pada mata emas itu, belum lagi nada bicara yang dingin.

Keponakannya ini terbiasa tenang dalam hal apapun termasuk sikap, wajah dan intonasi suara yang digunakan. Tapi hari ini ia melihat sesuatu yang berbeda lagi, sama seperti 16 tahun lalu saat Lan Wangji mati-matian membela sosok yang sama.

Lan Qiren hanya bisa pasrah sekarang, ia berpikir mungkin sudah cukup penderitaan yang keponakannya rasakan. Lagipula Wei Wuxian, bocah itu datang kembali dengan wujud perempuan. Tentu normal bila dipasangkan dengan Wangji, bahkan sangat cocok. Apalagi dari banyak segi terutama kekuatan juga paras dan sikapnya yang kini tenang menjadi nilai plus tersendiri.

Kalau dulu Lan Qiren menolak dengan keras mengingat Wuxian dulu adalah sosok yang sangat minus dimatanya, apalagi kultivasi yang menyimpang itu. Kebanyakan mungkin menganggap hubungan antara Wangji dan Wuxian dulu adalah sebatas sahabat, tapi bagi Lan Qiren, sahabat macam apa yang begitu membela dan memperlakukan segala sikapnya dengan manis seperti sepasang kekasih ? Karena itu Lan Qiren membenci Wuxian dahulu karena tak ingin keponakannya berbelok menjadi lengan potong.

" Wangji, apa kau mencintainya ? " tanya Lan Qiren.

Lan Wangji yang mendengar pertanyaan itu sontak menoleh pada pamannya. Raut terkejut kini tercetak jelas pada wajah yang biasanya datar, telinganya memerah tanpa sadar dan jantungnya juga berdegup kencang.

Dengan terbata Wangji menjawab, " Aku... y-ya. "

" Lantas apakah paman akan menentangnya setelah tahu ? " sambung Wangji bertanya dengan berani.

Lan Qiren melihat wajah Wangji yang serius. Maniknya menajam seolah bersiap bila ada penolakan maka ia akan memberontak. Cinta, api cinta seolah membara dalam diri Wangji. Lan Qiren maju dan memeluk keponakannya. Entah kapan terakhir kali ia memeluk sosok dingin itu, sosok kecil yang dipaksa menjadi dewasa sejak usia belia. Lan Qiren memeluknya dengan hangat, mengelus surai panjang Wangji yang tergerai dengan gerakan lembut seperti sosok orang tua yang tengah menyalurkan kasih sayangnya pada sang anak.

Go Back ( Wei Wuxian x Lan Wangji ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang