Bab 5. Yang Terjadi

1.8K 208 18
                                    

Ketiga pemuda itu berjalan beriringan menuju Ruang Diskusi. Zichen, keadaan pemuda itu tampak kacau dengan pandangan yang kosong ia hanya mengikuti orang yang disebut ketua sekte itu. Sedangkan Wangji, hampir sama dengan Zichen namun ia masih cukup waras untuk berperilaku seperti biasanya.

Xichen menghela napas ringan, dipikirannya saat ini adalah kedua pemuda dibelakangnya dengan keadaan berbeda yang pikirannya hanya tertuju pada satu orang, diam-diam ia tersenyum mengingat gadis yang kini berada di Jingshi adalah reinkarnasi dari Wei Wuxian.

Tak lama kemudian, mereka sampai di ruang diskusi. Disana, Xichen melihat ada pamannya Lan Qiren dan pemimpin sekte Jiang, Jiang Cheng.

Jiang Cheng baru saja datang dan ia bertemu dengan Lan Qiren yang kebetulan akan menuju ruang diskusi tadi, setelah menjelaskan maksud kedatangannya, Lan Qiren pun mengajak Jiang Cheng untuk membahasnya lebih lanjut didalam ruang Diskusi.

" Paman, kami datang " ucap Xichen pada sang paman

" Duduklah kemari Xichen, Wangji. Dan ajak pemuda di belakang kalian " perintah Lan Qiren, ia memang bukan pemimpin sekte lagi namun tetap ia masih berkuasa atas kedua ponakannya ini.

" Baik paman. Ayo Wangji, Zichen Gongzi " ajak Xichen lembut

Segera saja mereka duduk ke tempat yang telah disediakan. Posisi mereka sekarang yaitu ditempat paling depan adalah Lan Xichen selaku kepala sekte dan Lan Qiren disebelahnya sebagai perwakilan tetua sekaligus paman. Lalu Jiang Cheng, Lan Wangji dan Zichen berada di depan mereka.

" Jadi Xichen, bisa jelaskan apa yang terjadi ? " tanya Lan Qiren pada keponakannya ini

" Maaf paman, Xichen juga kurang paham apa yang terjadi. Mungkin Wangji bisa menjelaskannya lebih detail karena ia yang membawa Wei Guniang dan juga Zichen Gongzi " ujar Xichen

" Wangji " panggil Lan Qiren tenang, ia sekilas mendengar nama Wei disebutkan. Kesal sebenarnya mengingat nama itu kembali disebutkan karena ia teringat pada pemuda nakal yang membuat ia jantungan.

" Baik paman, Wangji menemukan mereka berdua di hutan yang terletak di gunung dafan dalam keadaan terluka, terutama Wei Guniang yang menderita luka cukup parah akibat tusukan dari keponakan pemimpin sekte Jiang " Lan Wangji menjelaskan secara garis besar apa yang terjadi sekaligus menyindir Jiang Cheng sebenarnya agar ia ingat apa kesalahan yang dilakukan keponakan nakalnya itu.

Zichen, anak itu masih terdiam dengan pandangan kosong. Pikirannya sekarang dipenuhi dengan kondisi Shijienya yang bisa dikatakan miris. Entah ia sadar atau tidak jika ia sudah berada dalam ruang diskusi ini membahas tentang dirinya dan juga sang shijie. 

" Jadi begitu, baiklah aku mengerti. Dan Zichen Gongzi, bisa kau jelaskan apa yang terjadi sebenarnya ? " tanya Lan Qiren lanjut. Jujur saja ia masih agak bingung. Mengingat pemuda didepannya ini memakai pakaian aneh tentu Qiren merasa curiga.

Zichen yang merasa terpanggil pun mendongakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk. Kesadarannya seolah ditarik kembali agar ia menjawab pertanyaan orang tua dihadapannya. Zichen segera menjelaskan hal-hal yang ia ingat seperti tentang kecelakaannya bersama sang shijie yang lalu tersadar di sebuah hutan yang berada didekat sungai, lalu tentang anak brengsek yang menikam Shijienya yang menyebabkan sang Shijie terluka parah dan lain hal yang membuat ia dan sang Shijie berakhir di Yun Shen Bu Chi Chu.

Mereka yang mendengar penjelasan Zichen memperhatikan dalam diam setiap kata yang terdengar. Ada yang aneh pikir mereka karena ada beberapa kata yang Zichen sebutkan terdengar aneh dan mereka tidak pernah mendengarnya. Seperti motor yang dikendarai Zichen lalu tertabrak truk. Mereka semua bertanya-tanya dalam hati. Apa itu motor ? Lalu truk juga apa ?

Zichen terdiam beberapa saat setelah menceritakan semua hal yang terjadi. Lalu ia bertanya " Apa benar ini tahun Tian Deng ? " tanya Zichen sekali lagi setelah pernah bertanya kemarin pada dua junior Lan. Jujur saja ia masih kurang percaya sebenarnya.

" Benar, Zichen Gongzi. Apa ada yang salah dengan itu ? " jawab Xichen. Ia hanya menebak mungkin orang didepannya bernama Zichen ini bukan berasal dari dunia ini. Makanya ia terlihat linglung.

" Jadi itu benar " gumam lirih Zichen yang sayangnya terdengar oleh mereka semua yang berada di ruangan itu.

" Pemimpin Jiang, maaf sebelumnya tapi sepertinya anda harus membawa keponakan anda kesini untuk segera meminta maaf pada Wei Guniang dan Zichen Gongzi " ujar Xichen setelah menyimpulkan semua yang ia dengar dari adiknya dan Zichen.

" Saya tahu keponakan saya memang salah. Tenang saja, saya pasti akan memberikan hukuman padanya agar ia tidak melakukan hal ceroboh lagi " tutur Jiang Cheng, ia berusaha meredakan emosinya sejak tadi karena keponakannya disudutkan disini. Tapi meski begitu, ia tak bisa membelanya karena disini posisinya memang keponakannya yang salah

Mendengar suara Jiang Cheng, Zichen langsung berdiri menghampirinya dengan mata berkilat marah. Segera saja ia memukul Jiang Cheng, ia marah pada orang-orang yang menyakiti Shijienya.

Keadaan mulai kacau. Zichen terus memukul secara membabi buta pada Jiang Cheng meski selalu tak kena karena Jiang Cheng menghindar dengan baik.

Jiang Cheng kesal dan sudah mengeluarkan sumpah serapahnya, ia berniat meminta maaf dan memeriksa keadaan Wei Wuxian kesini namun disambut pukulan kasih sayang dari saudara Wuxian. Ia hampir saja mengeluarkan Zidiannya untuk mencambuk orang yang masih terus berusaha memukul dirinya. Namun digagalkan karena orang itu langsung dipegangi oleh dua junior Lan yang dipanggil Qiren untuk memisahkan mereka berdua.

Ehem
Lan Qiren berdehem untuk memecahkan situasi yang kacau ini. Xichen juga sudah berusaha untuk mengucapkan berbagai kata penenang untuk Zichen, sedangkan Wangji ia masih diam dan hanya memperhatikan meski ikut berdiri. Meski dalam hatinya, Wangji setuju dengan yang dilakukan Zichen.

.
.
.
.
.
.
.
.

Lam Qiren mendekati Zichen yang masih meronta untuk dilepaskan agar ia bisa memukul kembali Jiang Cheng. Mendengar kata-kata tidak jelas yang diteriakkan Zichen, Lan Qiren menggeleng pelan lalu tangannya memukul telak titik kesadaran Zichen.

Zichen merasa tubuhnya terasa sangat lemas sekarang. Batinnya berkata sebelum ia pingsan
' SIALAN ! APA YANG KAKEK SIALAN INI LAKUKAN HAH ?! '

Zichen pun pingsan, ia segera dibawa oleh dua orang junior Lan ke ruang penyembuhan agar Zichen diperiksa lebih lanjut karena tubuhnya sedikit lebih hangat dari suhu normal.

Setelah Zichen pergi dibawa ke ruang penyembuhan, sisanya masih berdiri dan enggan melanjutkan pembicaraan ini lebih lanjut. Jadi mereka memutuskan untuk mengakhirinya dengan keputusan akhir memanggil Jin Ling kemari untuk meminta maaf secara langsung setelah Wuxian sadar tentunya.

Jiang Cheng kembali ke Lian Hua Wu dengan segera karena masih ada banyak berkas yang menunggunya, sedangkan Wangji ia pergi kembali ke Jingshi, Xichen dan Lan Qiren juga melakukan hal yang sama untuk kembali ke kediaman masing-masing.
.
.
.
.
.

Holla !

Jangan lupa Vote dan Komen ya kawan. Karena itu sangat berarti demi Cerita ini agar lebih bagus lagi dalam penataan bahasa atau alur.

Oh iya Kyran mau kasih visual nih.

Bonus pict WEI ZICHEN

nah untuk yang penasaran gimana si visual Zichen ? Kira-kira sepeti itu ya teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nah untuk yang penasaran gimana si visual Zichen ? Kira-kira sepeti itu ya teman. Zichen itu pribadinya ceria secerah matahari tapi cuma sama Wuxian as Shijienya aja dia gini. Kalo sama yang lain mah jan harap. Dingin kek es batu

Go Back ( Wei Wuxian x Lan Wangji ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang