SERENDIPITY [✓]

1

"Pa, minta duit dong"

Suho memicingkan matanya sambil benerin dasi ngeliatin putri bungsunya lagi senyam senyum sambil nodongin tangan kanan kearahnya.

"Minta sama Mama tuh"

Minju mendengus lalu mencari keberadaan Mamanya.

"Mamaaaa" panggilnya dengan riang.

"Didapur!"

Minju langsung jalan pergi ke arah dapur nyamperin Mamanya yang lagi sibuk nyiapin makanan buat sarapan.

"Ma?"

"Kenapa? Sarapan dulu yuk ini udah siap makanannya. Bawain juga tuh tolong" perintah Irene nunjuk piring yang berisi ayam goreng.

Minju yang tadinya niat mau minta uang dia urungkan melihat kedua orangtuanya sudah duduk dan siap untuk sarapan.

"Jeff mana Ma?" Tanya Suho.

"Masih tidur" jawab Irene, tangannya sibuk ngambilin nasi buat suaminya dan Minju.

"Loh emang ga kuliah?"

Irene menggeleng, "semalem Abang bilang hari ini libur"

Suho mencebikkan bibirnya, "Nanti suruh ke kantor jam 9. Enak banget libur, dia cuma tidur tiduran. Ga boleh,harus belajar cari duit" sambungnya.

Irene terkekeh lalu mengangguk menanggapi ucapan suaminya. Suho walaupun kerja mulu tapi keluarga tetep nomer satu kok.

"Pa!" Panggil Minju membuat Suho langsung menoleh.

"Aku mau ganti motor boleh ga Pa? Bosen sama si Paijo"

"Mau ganti apalagi?" tanya Suho terus minum,seret.

"Serinya sih sama tapi pengen beli yang warna full item" kata Minju terus berdiri nyuci tangan ke wastafel didapur.

"Boleh kan Pa?"

Suho sama Irene langsung liat liatan, ngeliat istrinya ngangguk, Suho mau ga mau ikut mengangguk menuruti permintaan putri bungsu kesayangannya.

"Iya, besok beli"

Minju langsung tersenyum lebar. Dia lari memeluk erat Papa sama Mamanya yang duduk  berdampingan.

Cup

"Sayang Papa"

Cup

"Sayang Mama"

Minju melepaskan pelukannya terus ngambil tas sama kunci motor disofa ruang tamu.

"Aku berangkat sekolah dulu ya" teriak Minju sambil make helm full face warna item kesayangannya.

Helm mahal bro.

Gaa ada yang boleh nyentuh itu helm kecuali dia.

Suho membuang nafasnya kasar mendengar suara mesin motor anaknya yang mulai menjauh.

"Punya anak cewe kok ga bisa kalem"

"Udahlah, yang penting Minju tuh tau mana yang bener mana yang salah. Kita tetep mantau dia aja sebagai orang tua" sahut Irene sambil beresin piring dan gelas bekas sarapan anaknya.

Dia masih bisa toleransi sama sikap Minju kok. Selama ini juga anaknya ga pernah aneh aneh atau ngelakuin kesalahan fatal.

"Tapi Ma, Minju itu cewek. Papa suka khawatir kalo dia masih suka nongkrong malem malem"