35

516 60 13
                                    

Minju sedang duduk di balkon dengan segelas coklat hangat dimeja. Sekarang sudah pukul 10 malam di Paris. Jevan sudah tertidur sekitar dua jam yang lalu.

Gadis itu tengah menikmati pemandangan menara Eiffel dari balkon sembari menunggu sang kekasih pulang dari urusan kantornya.

"Kuliah gue gimana ya nanti?" gumam Minju teringat bulan depan sudah mulai ujian untuk masuk ke universitas dan dirinya belum mempersiapkan apapun.

"Jaemin setuju ga ya kalo misal gue kuliah? Mana dua minggu lagi gue nikah" gadis itu menopang dagunya dengan tangan kanan. Tangan kirinya ia gunakan untuk memegang cangkir dan menyesap coklat hangat buatannya.


Minju menoleh kebelakang mendengar pintu kamarnya terbuka menampakkan sosok laki laki dengan pakaian jasnya.

"Udah selesai?" Minju berdiri menghampiri Jaemin yang sedang melepas jas menyisakan kemeja putih.

"Udah, maaf ya aku tinggal sampe malem gini ini terakhir kok" Jaemin mencium kening Minju dengan lembut.

"Gapapa, sana bersih bersih dulu tadi aku udah pesen makanan buat kamu nanti aku angetin lagi"

Jaemin mengangguk lalu langsung masuk kekamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sedangkan Minju pergi ke dapur untuk menghangatkan sup yang tadi Minju pesan dan membuatkan teh hangat untuk Jaemin.

Minju menghela nafasnya perlahan, tiba tiba ia merasa sedikit ragu dengan pernikahannya.

"2 Minggu" gumamnya, tangannya sibuk mengaduk teh hangat untuk Jaemin.

"Ujiannya bulan depan, waktunya cukup ga ya?" pikir Minju.

Lamunannya terhenti mendengar suara dari microwave menandakan sup yang dihangatkan sudah jadi. Ia langsung mengambil sup tersebut dari microwave lalu membawanya ke meja dekat ranjang.

Minju mendudukkan dirinya disofa menunggu Jaemin selesai membersihkan diri.

Sebenernya Minju tidak benar benar berniat untuk menyambung pendidikannya sampai kuliah. Tapi, mengingat dia akan menjadi istri seorang Na Jaemin tentunya dengan latar belakang pendidikan Minju hanya sampai SMA membuat dirinya sedikit insecure dan merasa tidak pantas bersanding dengan laki laki mapan seperti Jaemin.

"Bukannya ini mau lo ya,nikah muda biar ga sekolah? Kenapa sekarang tiba tiba galau mikirin kuliah?" gumam Minju. Ia menyenderkan kepalanya disofa.

Minju jadi teringat pesan dari Mamanya. Irene sempat menelepon Minju untuk membahas pernikahannya. Irene dan Yoona sepakat menyuruh Jaemin dan Minju yang menentukan undangan dan dekorasi.

Sekarang dia bingung, bahkan untuk menyampaikan kepada Jaemin tiba tiba rasanya tidak enak melihat laki laki itu yang nampaknya sangat sibuk dengan pekerjaan.


Minju langsung membuka matanya merasakan sebuah lengan menyelip dibelakang leher dan belakang lututnya.

"Na?"

"Udah bangun? Aku kira kamu tidur makanya mau aku pindahin"

"Aku ga tidur cuma meremin mata aja tadi" katanya lalu melepaskan tangan Jaemin dari leher dan kakinya.

"Duduk makan dulu" perintah Minju, ia memberikan mangkuk sup yang sudah dihangatkan tadi.

"Kamu ga dengerin aku ya?"

"Minju?"

"Minju?"

"Ya?!"


Jaemin mengernyitkan keningnya, ia meletakkan mangkuk sup yang sudah kosong.

SERENDIPITY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang