55

644 38 6
                                    

Bulu mata lentik milik lelaki Na bergerak. Perlahan kedua kelopaknya terbuka menampakkan iris hitam yang tajam.

Ia menghembuskan nafasnya perlahan. Tangannya naik mengusap pelipisnya yang berkeringat.

"Hhah cuma mimpi"

"Minju?!" Pekik Jaemin, ia menoleh kearah samping ranjang dan tak menemukan istrinya.

Rasa panik mulai memenuhi rongga tubuh Jaemin. Kakinya mulai gemetar, keningnya kembali berkeringat. Dengan kesadaran yang belum penuh ia langsung berdiri.

"Sayang?"

"Minju?!"

Jaemin membuka pintu balkon namun tak ada istrinya. Ia kembali masuk dan mengecek kamar mandi.

"Mimpi pasti mimpi" Jaemin mengusap wajahnya kasar "jam 7 malam, pasti Minju didapur lagi bikin susu" gumam Jaemin.

Sebelum menuju dapur, Jaemin masuk kedalam kamar Jevan lewat pintu penghubung ruangan. Ia tak mendapati anak dan istrinya disana. Bahkan Lampur kamar Jevan juga mati.

Dengan segera Jaemin membuka pintu kamar Jevan ia berlari menuju tangga.

Perasaannya mulai tak enak melihat Yoona sedang dikerubungi oleh beberapa perawat diruang keluarga.

"Papa..."

Siwon yang sedang berdiri langsung berlari memeluk Jaemin.

"Minju mana Pa?"

"Pa..."

"Na sudah..." Siwon mengusap kepala anak bungsunya. Sebisa mungkin ia menahan airmata supaya tidak keluar.

"Pa istriku mana Pa?!"

"Papa!" Jaemin mendorong badan Siwon supaya melepaskan pelukannya.

"Jaemin..."

Jaemin menggelengkan kepalanya ribut. Airmatanya langsung berlomba lomba turun dengan cepat.

Jadi,ini bukan mimpi?

Beneran bukan mimpi?

Minju beneran pergi?

"Pak bilang istriku dimana?!" bentak Jaemin.

Siwon hanya menunduk menggeleng menahan tangis.

"Papa mohon tenang Jaemin...abu Minju sudah sampai di mansion mertua kamu" lirih Siwon. Ia tak berniat menatap anaknya. Sungguh, Siwon ga kuat liat Jaemin.

Dia bener bener bingung, istrinya pingsan. Jaemin juga masih belum terima kenyataan. Siwon harus kuat demi istri dan anaknya.

"Papa ngomong apa si?" tanya Jaemin dengan suara parau.

"Istriku baik baik aja kan Pa? Anakku gimana Pa?"

Siwon menggeleng ia tak mampu lagi untuk sekedar mengucapkan satu kata.

"Pa..." Siwon menarik Jaemin kedalam pelukannya. Membiarkan tubuh besar anaknya luruh bersamaan dengan air mata.

Jaemin tak sadarkan diri lagi.


















***








Jaehyun menatap kearah luar jendela. Dapat ia lihat banyak sekali orang dibawah sana.  Bunga bunga mulai ditata disana.

"Arghhh!"

Tubuh tegap Jaehyun luruh seketika. Ia menarik sebuah foto dinakas lalu memeluknya dengan erat.

SERENDIPITY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang