34

557 63 14
                                    

"Pariiiss" pekik Minju setelah turun dari jet pribadi milik Jaemin.

Setelah perdebatan kecil kemarin. Akhirnya Jaemin mengambil keputusan untuk memakai jet pribadi bersama Minju dan Jevan.

Ia membiarkan Yeri yang sempat mengiriminya pesan karena Jaemin tidak memilih berangkat bersamanya dengan pesawat yang sama.

"Ayo kita ke hotel, besok pagi aku harus meeting" ajak Jaemin dengan Jevan digendongannya sedang tertidur.

Minju yang sedang menikmati udara Paris dan pemandangan langsung menoleh dan mengangguk.

Mereka langsung keluar dari bandara diikuti bodyguard Jaemin dibelakang sambil membawa barang barangnya dan Minju.

"Welcome in Paris,babe" ujar Jaemin membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan Minju masuk.

"This is too much,kak" gumam Minju setelah melihat kamar hotel yang dipesan Jaemin terlihat sangat mewah.

Apalagi di balkon disuguhkan pemandangan menara Eiffel. Kamar kaya gini lebih cocok buat pengantin baru yang mau honeymoon.

"Too much?" tanya Jaemin lalu meletakkan Jevan yang tertidur dikasur.

Ia melangkah kearah Minju yang berdiri ditengah ambang pintu melihat menara Eiffel. Jaemin memeluk Minju dari belakang lalu mengecup pipi kanan gadis itu.

"Apa kamu mau pindah ke hotel yang sama kaya Yeri?"

Minju langsung membalikkan tubuhnya dan menatap Jaemin dengan tajam.

"Big no!"

"Kalo kakak mau silahkan, aku disini aja sama Jevan" sungut Minju, ia menghempaskan tangan Jaemin dari pinggangnya lalu berjalan menghampiri Jevan.

"Dasar cemburuan" gumam Jaemin.

"Gue ga cemburuan!" sentak Minju membuat Jaemin sedikit kaget.

Melihat tatapan Minju, Jaemin dapat melihat gadis itu terlihat seperti sedang marah daripada cemburu.

Jaemin menghampiri Minju lalu menangkup kedua pipi gadis itu yang terasa hangat.

"Kamu kenapa hm? Marah banget kalo bahas soal dia?"

Minju mengepalkan kedua tangannya, "Aku ga suka Yeri"

"Semenjak dia ngatain aku cacat" Minju menatap Jaemin dengan tajam. Terlihat sekali bahwa gadis itu sedang menahan amarahnya.

"Kamu gausah peduliin omongan dia"

"Gue emang ga pernah peduliin dia Jaemin. Tapi, gue peduliin lo yang diem aja ga belain gue waktu itu"

Oke, Minju udah nyebut nama Jaemin tanpa embel embel 'kak' atau 'om'. Gadis itu benar benar sedang marah.

"Minju please kita baru aja baikan kamu jangan kaya gini" Jaemin menatap Minju dengan lembut. Jujur,ia benar benar merasa bersalah setelah mendengar ucapan Minju.

Ia baru menyadari, ternyata dirinya benar benar mengabaikan Minju. Bahkan membiarkan Minju dihina.

"Tau kan kenapa aku benci banget sama Yeri? Selain dia suka caper sama kamu?"

Jaemin mengangguk, "Iya iya saya ngerti,maaf" ia menarik tangan Minju dengan lembut lalu mengecupi punggung tangannya berkali kali.

Jaemin tau sebenernya Minju cemburu sama Yeri. Tapi, mungkin rasa cemburunya terkalahkan oleh amarahnya karena hinaan wanita itu. Jeno sempat bercerita kepada Jaemin, Minju terlihat sedih saat Yeri menghinanya. Ia juga terlihat cemburu saat Jeno mengingatkan Jaemin akan pergi ke Paris bersama Yeri.

SERENDIPITY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang