49

388 39 3
                                    

"Sayang gapapa coba dulu"

Minju menunduk menggeleng ribut, "engga Na aku ga mau aku takut. Aku takut ga sesuai ekspektasi nanti kecewa"

Ia tak berani melirik kearah tespack yang diberikan oleh Jaemin.

Jaemin menghembuskan nafasnya pelan, ia sadar dan tau betul istrinya trauma, khawatir, dan takut.

"Aku takut kamu kecewa sama aku lagi" lirih Minju, ia menggigit bibirnya kuat kuat supaya tak menangis.

Jaemin langsung menarik sang istri dan memeluknya, "yaudah kakak ga maksa kamu buat ngecek sekarang"

Jaemin menangkup kedua pipi Minju mencoba menatap wajah sang istri, "Maaf ya waktu itu aku bukannya ngertiin kamu malah marah sama kamu. Padahal kita sama sama ngerasain kehilangan"

Minju hanya mengangguk angguk membiarkan jari besar Jaemin menghapus airmatanya yang terus keluar.

"Besok kita cek ke dokter"

"Tapi-"

"Kita cek,aku terima apapun hasilnya. Aku juga khawatir sama kamu, akhir akhir ini banyak kegiatan di kampus sampe begadang bikin laporan"

"Apapun hasilnya kakak terima,jangan khawatir" Jaemin berusaha menenangkan sang istri takut Minju overthinking mikirin yang nggak nggak.

Sebenernya Jaemin juga masih ragu apalagi Minju ga ada tanda tanda kehamilan seperti pada umumnya. Bahkan Minju juga ga muntah atau sakit kaya kehamilan pertama.

Tapi feeling Jaemin datang waktu dia cium perut Minju. Rasanya beda, biasanya perut Minju ga keras dan kenceng keliatan ga rata padahal biasanya ada lekukan lekukan yang sering Jaemin cubitin walaupun perut istrinya rata. Jaemin sebelumnya mikir,mungkin Minju BB nya nambah tapi kenapa malah kenceng perutnya? bukannya makin banyak lekukan harusnya?

"Udah ayo tidur"

Minju mengangkat kedua tangannya,Jaemin yang paham hanya tersenyum. Ia meletakan testpack yang belum dipakai diatas nakas lalu menggendong istrinya ala koala.

"Sehat terus istri cantiknya Nana" ucap Jaemin sambil mengecup pipi gembil Minju dengan gemas.

Ia berjalan dari sofa kamar menuju ranjangnya. Tak jauh. Lalu menidurkan Minju kemudian merebahkan tubuhnya disamping sang istri.

Minju langsung bergerak meringsek masuk kedalam pelukan Jaemin. Mencium rahang suaminya berkali kali membuat sang empu terkekeh.

Jarang jarang Minju mau nyosor duluan. Biasanya disosor duluan juga ngamuk.

"Jangan overthinking ya..."

Minju mengangguk, ini orang kadang peka kadang engga

"Good night Daddy"

"Night too Baby, sleep tight" Jaemin mencium kening Minju,lama. Ia mengeratkan pelukannya di tubuh mungil sang istri membuat suhu tubuhnya semakin menghangat.

Matanya mulai ikut terpejam menyusul Minju.

"Mommy Daddy"

"Ya tuhan..."


























***












"Na,kamu yakin?"

Jaemin tersenyum, genggaman pada tangan sang istri ia eratkan.

"Lebih dari yakin" ucap Jaemin dengan mantap.

SERENDIPITY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang