37

387 55 12
                                    

Brak

"Bunda?!"


"Mama"

Irene dan Yoona langsung berdiri melihat Jaemin yang tiba tiba masuk kedalam butik dengan nafas memburu.

"Kamu tuh gimana si?! Bunda udah ngingetin kalo jam-"

"Minju mana Bun?" tanya Jaemin.

"Udah pulang, salah siapa kamu ga dateng dat-"

"Jaemin! Jaemin! Na Jaemin!" teriak Yoona memanggil Jaemin yang pergi begitu saja.

"Gitu tu Ren ga sukanya aku sama Nana. Persis banget Siwon, pelupa" gerutu Yoona dibalas kekehan oleh Irene.

"Udah gapapa, namanya juga lupa. Mungkin Nana lagi sibuk dikantor" Irene menepuk nepuk bahu calon besannya.

"Padahal udah aku ingetin dari jauh jauh hari, tadi pagi aja aku sempet chat Jaemin buat ngingetin" Yoona duduk dengan wajah kesal.

"Udah gapapa,besok lagi fotonya kan bisa"


Yoona mengangguk, "terus Minju gimana tadi dia langsung pulang gitu aja ga ngomong apa apa"

Irene diam sejenak lalu tersenyum canggung.

"Maafin Nana ya Ren"


Anaknya pasti lagi nangis nangis sekarang.



















***




















Jaemin melajukan mobilnya dari Butik menuju mansionnya dengan terburu buru. Pria berumur 25 tahun itu menyetir dengan perasaan gelisah.

Beberapa kali Jaemin mengusap wajahnya gusar dan menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia teringat ucapan Minju ditelepon.

"Nggak, nggak boleh batal" gumam Jaemin sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Ia menepikan mobilnya tepat didepan gerbang mansion. Tak lama kemudian setelah Jaemin keluar dari mobil gerbang tersebut terbuka menampakkan dua satpam dan para bodyguardnya.


"Nyonya ada didalam?" tanya Jaemin.

"Maaf Pak,nyonya tidak ada di mansion" ucap salah satu satpam.

Jaemin langsung kembali masuk kedalam mobil tak memperdulikan bodyguard dan satpam mansion yang kebingungan melihat tingkah sang Tuan rumah.

Satu satunya tujuan Jaemin sekarang adalah rumah Minju. Pasti Minju lagi ada dirumahnya sekarang.

Persetan ketemu sama Jaehyun. Dia ga peduli kalo Jaehyun tau masalah ini dan bakal kena hajar,yang penting Jaemin ketemu Minju dulu.


Ia menaikkan kecepatan laju mobilnya menuju rumah Minju. Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, ia semakin melaju membelah jalanan kota yang mulai ramai karena jam pulang kerja.


Setelah 15 menit perjalanan Jaemin sudah sampai didepan gerbang pintu rumah Minju. Ia segera turun dari mobilnya lalu memencet bel pada tembok.

"Pak Jaemin?" ucap penjaga rumah Minju setelah membuka gerbang.

Jaemin mengangguk, "Minju ada dirumah pak?"

SERENDIPITY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang