extra-1

109 5 0
                                    

Drt,,,,

Ponsel yang diletakkan dinakas dengan dicolokkan kabel untuk mengisi batre menyala. Tanda batre telah diisi penuh. Sang pemilik yang merasakan getaran itu menyalurkan tangannya untuk mengaktifkannya.

Setelah aktif ternyata banyak pesan masuk dari aplikasi logo hijau. Kernyitan di dahi gadis cantik baru bangun itu terlihat sangat jelas. Ia membuka pesan paling atas, sudah lama sekali pemilik nomer tidak menghubunginya. Bahkan ada lima panggilan tidak terjawab.

Alvarndra
|Masih tidur?
⁰⁵'³⁵
|Oh iya lupa. Kamu suka bangun kesiangan
⁰⁵'³⁶
|Ngak bisa nganter aku ke bandara dong?😭
⁰⁵'³⁶
|Yaudah aku pamitan online aja ya? Aku mau pergi sebentar ya. Cuma beberapa tahun kok, sebentar kan?
⁰⁵'³⁸
|Jaga diri dan hati baik baik ya. Jangan sampe aku tahu kamu selingkuh!
⁰⁵'³⁹
|Aku pamit. See you baby😚❣💓❤💞💘💖
⁰⁵'⁴⁰

Me
|Mau kemana?

|Kok tiba tiba perginya?

|Al jawab ih!

|Centang dua juga kok ngak dibaca!

|Al jangan ngilang gitu aja dong!

|Aku marah, titik!
⁰⁷.²⁷

Alvarndra
|Udah bangun?

|Jangan marah nanti cepet tua loh

|Udah dibilang jangan panggil Al😤
⁰⁷.³⁵

Me
|Bacot banget lo!

|Cepet katakan lo dimana? Jangan pergi sebelum gue kesana😡

|Al? Ya Allah Gusti!😭

|Ngilang lagi😬
⁰⁷.³⁷

Alvarndra
|Ih kasar ngak suka!

|Dibandara. Bentar lagi take off

Read

|Alva?

|Malah ngilang😤

Xalva langsung melompat dari ranjangnya kemudian menyambar jaket kulit dan kunci montornya. Tidak peduli dengan belek yang menempel diujung matanya dan rambut berantakannnya itu.

Berjalan cepat kearah montor lalu menancap tinggi gasnya. Lagi lagi tidak peduli dengan umpatan beberapa orang yang mengarah kepadanya karena kecepatan dan melenggak lenggokkan montornya tajam.

Kurang lebih lima belas menit Xalva tiba dibandara yang ramai. Padahal ini masih pagi tapi namanya juga bandara pasti ramai setiap hari. Montornya diparkir sembarangan tidak peduli nanti jika kena denda.

Kakinya berjalan cepat sambil mata mencari keberadaan kekasih kemarin malamnya. Jika mengingat kemarin Xalva sedikit kesal. Kenapa Alvarendra tidak memberitahunya jika akan pergi.

"Al! Alvarendra!

"Sial dimana dia! Dia ngak boleh pergi sebelum ketemu sama gue!" Kesalnya terus mencari keberadaan laki laki itu.

Saat akan melangkah ada suara familiar dibelakangnya membuat Xalva menoleh. "Suka banget sih ngomong kasarnya hm?"

"Al!?" Xalva menghampiri Alvarendra yang dibelakangnya ada tiga sahabatnya dengan cepat.

My Boyfriend Cute [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang