Happy Reading
Pagi telah datang menyinari dunia, sedangkan Al sudah berteriak-teriak seperti dihutan mencari pasangannya. Air matanya mengalir sambil berlari kesana kemari.
"Hei anak mama kenapa nangis?" Tanya Calista khawatir menghampiri Al dan memeluknya.
"Hiks Alva mana ma?" Tanya Al merengek dipelukan ibunya.
Oh sudah diduga, gadis itu memiliki banyak daya pikat yang kuat hingga laki-laki ini terus mencarinya. Xalva sudah pergi tadi subuh karena harus pulang.
"Sudah jangan nangis, Xalva pulang tadi subuh. Katanya mau pamit sama kamu tapi kamunya dibangunin ngak bangun bangun," jelas Calista menyeka air mata anaknya.
"Anak mama ngak boleh nangis. Ayo kita sarapan, mama udah bikin makanan kesukaan kamu," ajak Calista menggiring Al ke ruang makan.
"Anak emas mu kenapa kok bengkak gitu matanya?" Tanya papa Al, Algrio.
"Ih mama lihat papa ngejek aku," adu Al menunjuk Algrio yang menatapnya tajam.
"Sayang sama anak sendiri ngak boleh gitu," tegur Calista mengambil sarapan untuk Algrio lalu Al.
"Kakak mana ma kok belum muncul?" Tanya Al menatap tangga rumahnya.
"Biasa dua kakak mu sedang menginap di apartemennya," sahut Calista meletakkan piring didepan Al.
"Sudah makan sarapan kamu," imbuh Calista.
Mereka bertiga makan dengan nikmat sesekali Algrio menggoda Al yang sering dipanggil anak emas. Karena Calista sangat memanjakan Al membuat Algrio merasa cemburu dengan anaknya.
"Mama Al juga mau apartemen kayak kakak," pinta Al.
"Buat apa? Kalau kamu punya apartemen trus kamu nginep disana. Mama disini kesepian dong," ujar Calista.
"Ih Al pengen apartemen buat ngurangin uang papa. Kasian udah numpuk, mending uangnya dipakek buat beli kos kosan," ucap Al mendapat delikan tajam dari algrio.
"Kos kosan, kos kosan nanti kalau dibuat ehem ehem trus kepergok polisi gimana? Niatnya cari untung malah buntung," cecar Algrio.
"Ehem ehem apa?" Tanya polos Al.
"Sayang! Udah tau otak anaknya lemot jangan dibikin lemot!" Pekik Calista membuat Al mendengus kesal.
"Mama Al ngak lemot ya tapi cuma kurang ngerti aja dan apa tadi? Ehem ehem apa maksudnya?" Kesal Al.
"Apa bedanya anak emasnya nyonya Calista?" Keluh Algrio.
"Ehem ehem itu ngen-mpht,"
"Sayang! Mau tidur diluar hm?" Ancam Calista membekam mulut Algrio sambil memplototi.
"Ngak aku cuma bercanda, ngak mungkin aku ngeracunin otak anak emas mu," cengir Algrio mengelus kepala Al dengan mulai kasar membuat Al menepis tangan Algrio.
"Mau ngelus apa ngajak war?" Kesal Al meninggalkan dua pasurit yang akan segera membucin.
"PAPA INGAT AL NGAK MAU PUNYA ADEK LAGI!!" teriak Al membuat Algrio yang akan bercumbu berhenti.
Sudah hampir enam belas tahun Algrio ingin memiliki anak tapi anak ragilnya tidak pernah menyetujuinya. Hingga membuat Algrio geram sendiri karena setiap akan membuat Al selalu datang dan merusaknya.
*
Al mengendarai montor sport kesayangannya dengan santai, melewati jalan sepi adalah kebiasaan yang jarang diketahui orang termasuk Xalva sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Cute [Tamat]
Novela Juvenil"Duh cowok kok letoy sih? Malu sama otot," ejek segerombolan cewek saat Aiko Alvarendra Rajendra atau biasa disebut Al itu. "Ngak papa letoy yang penting pacar aku leader geng montor," balas Al tersenyum mengejek pada cewek yang menghinanya tadi. "A...