MBC 1

410 28 2
                                    

Happy Reading

Xalva menggiring Al ke base camp yang dimana sering anak geng montor beristirahat atau hanya bermain saja. Saat mereka berdua datang semuanya menyoraki membuat Al tersipu malu.

"Biasanya cewek yang malu malu, lah ini malah cowok," ejek Celio melempar kulit kacang kepada Al.

"Siapa yang malu!?" Elak Al padahal pipinya jelas merah merona.

"Alah ngak usah ngelak. Noh ngaca, lihat pipi lo merah kek bibir Stella," imbuh Bastien membuat semua orang tertawa kencang.

"Ih Alva lihat mereka ngledek Aiko!" Rengek Al berjalan mendekati Xalva yang sedang minum es teh entah milik siapa.

"Biarin,"

"Ya kasian ngak dibelain sama si bos," ejek lagi Celio melempari kembali kulit kacang kepada Al yang langsung mengenai kening Al.

"Aduh sakit," ucap Al memegang keningnya yang sakit. Ini Al yang lemah atau Celio melemparnya kuat?

"Celio!" Tegur Xalva sambil mengusap kening Al pelan.

"Masih sakit?" Tanya Xalva menatap Al khawatir. Xalva nyakin anak dihadapannya ini tidak pernah dilempari kulit kacang, mengingat siapa keluarga Al sebenarnya.

Al menggeleng kecil yang terlihat sangat menggemaskan ditambah lagi gigi kelincinya. "Ngak, kan usah diusap usap sama Alva," cengir Al.

"Iiihss gemes banget sih kamu," ungkap Xalva mencubit pipi Al dengan gemas.

"Aduh gini banget ngontrak dibumi," sindir Celio mengibas ngibaskan kerah bajunya.

"Mangkanya cari pawang. Jangan kalah sama si bos," celetuk Bastien meletakkan lengan dibahu Celio.

"Yee disini banyak yang jomblo ya. Termasuk mas Auz juga, ya ngak mas Auz?" Tanya Celio pada cowok yang sedari tadi asik bermain game diponselnya.

"Berisik!" Bentak Auzora atau biasa disapa Auz.

"Lo berdua dari tadi ngoceh mulu! Jangan sampe mulut lo gue lakban!" Imbuhnya menatap tajam dua cowok yang saling berpelukan karena terkejut saat Auz membentak tadi.

"Mas Auz kok tumben hari ini galak?" Bisik Celio.

"Hooh pms kali,"

Srak!!

"Eh iya diem," ucap spontans mereka berdua meletakkan telunjuk didepan mulut membuat semua orang terkekeh kecil, jika tertawa wah mungkin pulang tinggal jasad.

"Ada apa?" Tanya Xalva pada Auz yang masih terlihat emosi.

"Bantu jawab, mas Auz sejak tadi main game teros sampe batrenya abis. Tros pinjem hp anak lain buat lanjut ngegame tapi malah emosi teros dari awal main," jawab Celio mendapat delikan tajam dari Auz.

"Emosi? Memangnya Auz main apaan sampai emosi gitu?" Tanya heran Xalxa.

"Ngak tau tanya aja sama yang punya hp," sahut tak acuh Celio mendapat jitakan keras dari Bastien.

"Fail run," jawab pemilik hp, Aska.

"Ha!!" Seru Xalva lalu mengarahkan pandangan ke Auz yang terlihat masih menahan emosi.

"Hahaha lawak banget mas Auz. Udah tau punya darah tinggi pakek sok sok ngegame letoy begituan," Celio dan Bastien tertawa keras hingga menggema didalam ruangan besar itu.

"Auz lo ngak bercandakan? Mainin game yang lo tau bakal darah tinggi lo kumat?" Imbuh Xalva tertawa hingga terpingkal pingkal diatas paha Al.

"Alva udah lihat muka Auz makin merah noh," ucap Al berusaha menghentikan tawa Xalva namun tidak digubris dan malah tertawa keras.

My Boyfriend Cute [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang