SATU SETENGAH BULAN YANG LALU~
Para anak geng masih duduk sambil bercanda gurau diparkiran montor hingga sebuah mobil keluaran termasuk masuk ke parkiran mobil.
Sepertinya anak letoy itu kembali membeli mobil baru. Anak letoy itu adalah Aiko Alvarendra Rajendra, putra ketiga dari tiga saudara anak Algrio Putro Rajendra.
Tubuhnya tegap, kokoh, tinggi tidak bisa dikatakan jika dia adalah anak remaja pada umumnya. Dia cenderung lemah seperti anak perempuan. Sering bersembunyi daripada menunjukkan jati dirinya.
"Wih si letoy turunin lagi mobil terbarunya. Padahal baru kemarin lo itu diluncurkan," ucap Celio menatap kepergian Al berjalan seperti anak perempuan, agak dilengok lenggokkan.
"Bos?" Panggil Bastien.
"Hm?"
"Gue tantang bos pacaran si letoy sebulan. Kalau sampai waktu sebulan lo bisa lakuin tantangan, lo boleh minta apapun dari gue," tantang Bastien membuat gadis remaja bernama Xalvadora Duvessa Filex menoleh kearahnya.
"Really?"
Batien mengangguk mantap. "Tentu dan itu juga kalau lo bisa,"
"Dan jika lo berhasil juga, gue bakal tambahanin hadiahnya" imbuh Celio menepuk punggung Bastien.
"Woke, dalam sebulan doang kan gue pacarannya?" Mereka mengangguk mantap.
Xalva pergi begitu saja saat mendapat anggukan itu. "Mau kemana?"
"Ketemu sama calon pacar!" Pekik Xalva.
"Gila baru juga ditantang udah dilakuin aja tuh bos," decak Bastien ikut pergi juga karena memang jam masuk sudah bunyi.
*
"Hai boleh duduk disini?" Tanya ketua geng di sekolah ini membuat cowok yang akan menyuapkan kuah bakso diurungkan."Duduk saja, tidak ada yang melarang mu," jawab acuhnya.
"Terima kasih. Oh iya siapa nama lo?" Tanya Xalva.
"Aiko Alvarendra,"
"Gue panggil Aiko aja ya? Panggilan khusus dari gue, mau?" Tanya Xalva. Bagaimana bisa ketua geng termasuk terbesar ini sering bertanya.
"Nanti pulang sekolah lo ada waktu ngak?"
"Ngak tau, memang ada apa?"
"Oh tidak gue hanya iseng tanya," cengir Xalva mengambil jus jeruk lalu menyeruputnya.
"Milik ku,"
"Ha? Gue milik lo?" Ngebug Xalva mendelik tidak percaya, apa Xalva terlihat begitu dekat sampai Al mengatakan hak itu? Tunggu Al melanjutkan perkataannya.
"Jus itu milik ku kenapa kamu minum bukan kamu milik ku," jelas Al mengambil gelas itu lalu membuang sedotan dan menenguknya langsung.
"Lain kali jangan dibuang. Lebih baik komsi aja oke, dah gue pergi dulu makasih waktunya dan sampai jumpa," pamit Xalva meninggalkan Al yang terbingung melihat tingkah aneh nya.
"Kenapa dengan dia? Apakah dia memang aneh seperti itu? Oh ya siapa namanya ya? Lupa tanya sih," gerutu Al bergegas pergi saat makanan sudah habis.
*
Sejak saat itu hubungan Al dan Xalva semakin dekat bahkan banyak humor mengatakan jika mereka berpacaran.Xalva tidak menanggapi humor itu, dia malah semakin gencar mendekati Al hingga tiba saatnya Xalva menjadikan Al sebagai pacaranya.
Sesuai dengan tantangan dari Bastien dan Celio lalu. Walau harus mempermalukan diri dengan mengubah status pacaran ditempat terbuka, ya lapangan basket adalah tempat yang dipilih olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Cute [Tamat]
Teen Fiction"Duh cowok kok letoy sih? Malu sama otot," ejek segerombolan cewek saat Aiko Alvarendra Rajendra atau biasa disebut Al itu. "Ngak papa letoy yang penting pacar aku leader geng montor," balas Al tersenyum mengejek pada cewek yang menghinanya tadi. "A...