MBC 16

76 5 0
                                    

Happy Reading

Alvarendra membawa Meila ke taman belakang. Tubuh Meila melemas saat dijatuhkan di kursi besi itu. Air matanya luruh satu persatu membuat Alvarendra tak tega melihatnya.

"Menangislah." ucap Alvarendra memeluk erat tubuh Meila yang bergetar hebat.

"Kakak tau dari mana kalau aku ngelakuin ini bukan kemauan aku sendiri?" Tanya Meila sambil menangis tersedu sedu.

"Gue tau semua tentang hidup lo. Gue emang ngak sepantesnya tau tapi lo bikin gue penasaran apalagi saat lo nangis ditaman kota kemarin malam," jawab Alvarendra mengingat kejadian kemarin.

Setelah pulang dari apartemen Xalva kemarin, Alvarendra mampir dulu ke taman kota sampai malam hari. Mungkin hatinya sedang banyak fikiran, hingga tiba tiba ada suara tangisan dari cewek. Alvarendra kira itu mbak kunti ternyata Meila.

"Kakak liat aku?" Tanya Meila mendongakkan kepalanya, uh lihatlah Meila sangat polos terlihat dari matanya.

Sedikit ringkasan kehidupan Meila

Meila dikenal dengan orang yang ramah baik dan rendah hati namun ada satu sifat yang sangat merugikanya. Yaitu tidak enakan orangnya.

Meila hidup dilingkungan berada sama seperti orang umumnya, namun sayang ibunya terlilit utang hingga membuat ibunya menjadikan Meila sebagai tulang punggung keluarga.

Ayahnya sudah meninggal sejak Meila duduk dibangku sd dan Meila juga anak tunggal. Meila bekerja disalah satu club malam terbesar di kota.

Walaupun bekerja di club malam tapi jangan ditanya tentang keprawanan Meila. Meila masih segel meski keluar masuk club, itu karena Meila hanya menerima orang yang mengajaknya minum saja.

Setiap hari Meila dipaksa menggunakan baju ngepas body. Tujuannya agar lawan tertarik kepada Meila. Walaupun Meila tidak menggunakan make up tebal tapi dilihat wajah cantik dan terawatlah yang sudah mampu menarik target duda kaya raya.

Sudah banyak duda yang melamar Meila karena tubuhnya yang begitu menggoda tapi Meila selalu menolak keras sekalipun dipaksa oleh ibunya.

Bekerja seperti seorang murahan tentu membuat Meila malu tujuh turunan. Fase ini mungkin fase terburuk untuk Meila.

Dan kesabaran Meila mulai menunjukkan hasil, Alvarendra datang sebagai pangeran berkuda putih. Seperti target sebelumnya Alvarendra akan membantu siapa orang yang menurutnya patut ditolong.

"Aku capek kak! Hidup aku kayak hewan yang dipaksa kerja! Ibu, ibu ku yang melahirkan malah membuat ku menderita setiap hari!" Keluh Meila mengeratkan pelukannya.

"Apa yang bisa gue bantu? Gue bakal semaksimal mungkin buat bantu lo dari masalah ini," ucap Alvarendra mengelus rambut Meila dengan lembut.

"Tidak ada jalan keluar selain membawa ku pergi dari sini. Aku ingin memulai hidup baru dan pergi jauh dari sini," pinta Meila melepaskan pelukannya.

"Yakin? Apa lo ngak takut menyesal?"

"Aku akan semakin menyesal jika trus berada disini,"

"Gue ada dua pilihan. Dua duanya ini memiliki keuntungan tapi ada satu keuntungan yang lebih besar dari satu keuntungan lainnya," tawar Alvarendra membuat Meila menyergit bingung.

My Boyfriend Cute [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang