MBC 5

213 14 0
                                        

"Kamu dapat tentang konser dari siapa?" Tanya Xalva masih memeluk perut Al

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu dapat tentang konser dari siapa?" Tanya Xalva masih memeluk perut Al. Nyaman rasanya.

"Tadi pagi waktu kita di base camp ada yang ngomong kalau ceweknya mau ke Thailand buat lihat konser. Eh tiba tiba jadi pengen lihat konser juga," jelas Al membuat Xalva mendongak.

"Aku janji," ucap Xalva setengah setengah.

"Janji apa?"

"Aku janji suatu saat nanti bakal ajak kamu buat lihat konser dan kita bakal dibarisan terdepan," lanjut Xalva membuat Al mendelik bahagia.

Tubuhnya reflek mengangkat tubuh Xalva lalu memeluknya dengan erat. "Terima kasih Alva selalu yang terbaik," puji Al.

Xalva terkekeh saat Al mencium kedua pipinya, jarang sekali bayinya melakukan hal ini. "Jika suatu saat nanti aku buat kesalahan fatal, apa kamu bakal maafin aku?"

"Tergantung sama rasa sakitnya. Memangnya Alva pernah buat salah sama Al, sampe ngomong gitu?"

"Enggak, tadi aku sudah bilang jika suatu saat nanti aku buat kesalahan fatal," ulang Xalva kembali memeluk tubuh erat.

"Dan mungkin saja Aiko mu tidak akan pernah memaafkan Alva," lanjut Al membuat Xalva membeku ditempat.

"Baiklah sudah malam, Aiko akan pulang sekarang," ucap Al namun pelukan semakin dieratkan.

"Ehm menginaplah. Aku ingin tidur dengan mu seperti kemarin," pinta Xalva.

"Tapi mama?"

"Tenang aja aku udah minta ijin kok sama mama kamu lewat papa,"

Al tidak jadi pergi dan Xalva sibuk dengan fikirannya sendiri. "Kadang aku merasa jika orang yang bersama ku bukanlah dia, sifatnya berubah ubah membuatku terus berfikir siapakah dia sebenarnya. Kadang childish kadang dewasa," batin Xalva mengelus punggung Al.

*
"Alva bangun," bisik Al tepat ditelinga Xalva.

"eugh kenapa membangunankan ku dijam segini?" Tanya Xalva masih merem dan memeluk lengan Al.

"Aiko lapar," bisiknya, lagi.

"Lapar? Apa tidak bisa menundanya sampai pagi? Aku masih sangat mengantuk," guman Xalva membenarkan letak selimutnya.

"Ngak bisa, Aiko laper, Aiko mau makan," rengeknya.

Jika sudah merengek lebih baik Xalva menurutinya daripada harus mendengar tangisan Al. Menyibakkan selimut kemudian berjalan gontai menuju dapur dan Al mengikuti dari belakang.

"Mi aja ya?" tawar Xalva masih mengantuk berat. Tubuhnya disandarkan lemari es.

"Ngak mau, Aiko mau telur ceplok sama nasi,"

Tidak menjawab, Xalva bergegas mengambil telur lalu memaksanya hingga. "Setengah mateng atau mateng?" Tanya Xalva.

"Setengah mateng,"

My Boyfriend Cute [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang