Kehamilan.

1.1K 104 12
                                        

"Kapan kau menguping jika dia hamil?"

"Dua bulan lalu"Jawabnya dengan ekspresi penuh penyesalan karena menyembunyikan masalah ini.

Cukup tak percaya dengan apa yang ia dengar. Taeyong meremas dadanya yang terasa amat sesak. Sekertaris Kim semakin merasa bersalah.

"A-ap-pa lagi y-ang kk-kau ketahui?"tanya Taeyong terbata."Ceritakan padaku!"

"Maafkan saya. Saya tidak tahu apapun lagi selain itu yang saya tahu. Ta-tapi ada satu lagi y-y-yang—"

"Katakan saja!"sentak Taeyong marah.

"Jaehyun sudah menikah secara diam-diam dengan Yeoja itu"

Deg.

Brukh.

Taeyong tiba-tiba saja terjatuh pingsan dari kursi ke lantai yang membuat sekertaris Kim panik dan langsung menghampiri Taeyong. Begitupun Jisung yang ikutan kaget dan langsung berlari menghampiri Taeyong.

"Appa! Appa kenapa pingsan uncle?!"

Sekertaris Kim tak mungkin menjawab pada Jisung. Dia masih terlalu kecil."Kita bawa saja ke rumah sakit."Ujarnya kemudian mengangkat tubuh Taeyong.

Jisung mengambil handphone milik Taeyong di atas meja lalu menelfon Taeil sembari berjalan mengikuti sekertaris Kim menuju keluar.

"Kenapa gak diangkat sih Hyung."Kesal Jisung.

Banyak orang yang keheranan dan terkaget melihat Taeyong yang pingsan di angkat oleh sekertaris Kim.

Sesampainya di parkiran mereka masuk kedalam mobil sekertaris Kim. Jisung duduk di belakang menemani Taeyong. Sekertaris pun melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Taeyong di bawa kedalam ruangan untuk di periksa.

Taeil yang sedang mencuci mobil dihampiri doyoung sembari membawa bayinya juga  handphone milik Taeil untuk di serahkan pada Taeil.

"Appa menelfon terus. Enggak ke jawab"

Taeil mengecek handphone nya dan melihat ada 2 panggilan tak terjawab. Saat ia akan menelfon balik, tiba-tiba Taeyong menelfon nya duluan dan langsung ia jawab.

Dan ternyata itu suara Jisung. Ia lalu menanyakan ada apa menelfon nya pada adiknya. Saat mendapat jawaban dari Jisung. Taeil langsung khawatir lalu menyuruh Jisung memberikan pada sekertaris Kim."Oke saya ke sana sekarang."

Tut.

"Doyoung. Aku harus ke rumah sakit sekarang. Appa pingsan dan sekarang sedang di periksa oleh dokter. Kamu Tunggu di rumah saja ok?"

Doyoung mengangguk."Hati-hati. Kalau ada apa-apa hubungi aku"

***

Sesampainya Taeil di rumah sakit."Sekertaris Kim, bagaimana keadaan Appa?"

"Kamu tenang dulu. Appa mu kata dokter baik-baik saja. Hanya ada ada kabar baik dan buruk."

"Kabar baik nya apa?"

"Appa mu sedang hamil."

"Lagi?"Kaget Taeil."Lalu? Kabar buruknya?"

"Nanti saja. Temui dulu Appa mu. Dia bersama Jisung di dalam. Saya permisi dulu sebentar. Nanti saya kemari lagi"

Taeil mengangguk kemudian masuk kedalam ruangan. Pikirnya Taeyong sudah sadar,ternyata belum. Jisung sedang duduk sendirian di kursi dekat ranjang Taeyong.

"Jisung"

"Ha!~ hyung~"Jisung mendekati Taeil dan memeluknya."Hyung tau tidak? Kata dokter Appa sedang mengandung. Itu artinya Jisung akan dapatkan adik! Jisung senang sekali!!"Cerianya menceritakan jika tadi dokter mengatakan jika Taeyong sedang hamil.

"Appa tadi sudah tersadar?"

Jisung menggelengkan kepalanya."Belum Hyung. Udah lama Appa pingsan. Hyung aku sedih takut Appa kenapa-kenapa"

Taeil duduk dengan Jisung di gendongan nya."Sebentar lagi siuman kok. Kenapa Appa bisa pingsan ya?"

"Aku enggak tau Hyung. Tapi tadi saat di kantor Daddy. Uncle Kim bercerita sesuatu pada Appa,dan tiba-tiba Appa jatuh pingsan"

Taeil terdiam memikirkan apa yang di bicarakan sekertaris Kim sampai-sampai membuat Taeyong bisa pingsan. Ia butuh jawaban dan penjelasan dari sekertaris Kim.

***

"Jaehyunie~ kamu kenapa melamun? Ayo makan makanannya,keburu dingin"

Jaehyun tersentak kemudian mengangguk lalu memakan masakannya.

"Enak tidak?"

"Enak."

"Terimakasih. Kalau begitu makan yang banyak!"

"Hmmm."Gumamnya. Kenapa perasaan nya tak enak? Apa ada sesuatu terjadi di belakang nya?.

"Maaf. Seperti nya saya tak jadi menginap."Ujar Jaehyun membuat Yeoja itu cemberut sembari menatap Jaehyun kesal.

"Kenapa? Ada apa? Oh. Atau karena Taeyong?. Oh ayolah Jaehyun,kau pernah bilang padaku akan menceraikan Taeyong. Tapi sampai sekarang kau tak menceraikan nya juga!!"

"Bukan begitu"

"Nyenyenye. Modus!!"

"Jarang berfikiran seperti itu. Itu tak baik untuk calon anak kita."

"Kalau begitu menginaplah!! Ini juga kemauan baby."

"Iya iya baiklah. Tapi saya akan pulang dulu sebentar nanti."

"Terserah kau saja!"Kesalnya lalu pergi kedalam kamar dengan perasaan kesal. Jaehyun hanya menggelengkan kepalanya kemudian melanjutkan makannya.

***

"Hiks..."Taeyong sedang menangis di pelukan Taeil. Dia baru saja menceritakan apa yang di ceritakan sekertaris Kim padanya ke Taeil.

Taeil tentu marah,kecewa,dan benci mendengar hal semacam itu. Rasa bencinya pada Jaehyun kembali muncul. Ini untuk yang kedua kali nya dia menyakiti Taeyong. Kali ini Takan ia biarkan.Dan sekarang bukan situasi yang tepat untuk Taeyong hamil dalam situasi seperti ini. Tapi ini sudah terjadi.

"Appa jangan bersedih lagi. Kita tinggalkan saja dia."

"Hiks... Apa maksud mu?"

"Appa ceraikan si Jung itu. Kita hidup seperti dulu lagi saja tanpa ada si Jung."Entahlah ia tak ingin menyebutkan bahwa Jaehyun adalah Daddy nya.

"Tapi Appa sedang hamil hiks."

"Maka dari itu jangan beri tahu si Jung kalau Appa sedang hamil. Appa cukup minta cerai setelah itu kita semua pergi tinggalkan dia bersama selingkuhan nya"






To Be Continued.

Kesempatan?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang