Besoknya Jaehyun mendapat kabar kurang mengenakan, bukan kabar mengenakan lagi tapi ini kabar buruk. Perusahaannya bangkrut! Akibat ada seseorang yang korupsi di perusahaannya. Bagaimana bisa ini terjadi begitu saja? Atau apakah Ini karma untuknya.
Rumah tangganya dengan taeyong sudah tidak ada lagi yang bisa untuk di pertahankan. Ini semua terjadi karena salahmya sendiri, Jaehyun akui itu. Dia telah melukai orang yang pling di cintainya untuk yang kedua kalinya.
Mengusap wajahnya kasar dengan satu tangannya, dia benar-benar kacau sekarang. Dia benar-benar hancur. Sudah tak ada lagi yang peduli padanya,Jaehyun sudah tidak punya siapa-siapa lagi, dia hidup sebatang kara sekarang.
Taeyong duduk sendirian di bangku kosong taman rumah sakit. Sejak kemarin malam sampai kembali malam dia tak melihat Jaehyun lagi. Dia bingung dengan perasaannya, dia begitu membenci Jaehyun tapi di sisi lain Juga dia masih mencintai sosok Jaehyun.
Melihat perutnya yang masih datar, dia tiba-tiba meneteskan air matanya. Calon anaknya masih hidup di sana, ia sangat bersyukur akan hal itu.
"Maafkan appa Ne sayang."
Tiba-tiba ada tangan yang memegang pundaknya. Dia pun menoleh kebelakang dan begitu syok kala melihat Jaehyun ada di hadapannya dan terlihat begitu kacau, wajahnya yang pucat dan mata yang sembab.
"Ja-Jae..."
"Kenapa kamu di luar? Di sini dingin"Jaehyun senyum kecil lalu melepaskan Jaketnya dan memakaikannya ke badan Taeyong. Taeyong hanya diam, mereka saling tatap satu sama lain.
Jaehyun menghela nafasnya lalu menghembuskannya pelan. Setelah itu dia tersenyum dan menarik Tangan taeyong masuk kedalam menuju ke ruangannya.
Di dalam ruangan Taeyong duduk di ranjangnya, Jaehyun duduk di kursi pingir ranjang. Dia menggenggam tangan Taeyong sambil menunduk menahan sesak di dadanya.
Taeyong menatap Jaehyun sendu. Jika Jaehyun masih mencintainya kenapa Jaehyun harus menyakitinya dengan berselingkuh.
Jaehyun menatap Taeyong."Aku tau aku salah..."Ucapnya bergetar."Aku udah nyakitin kamu untuk yang kedua kalinya. Aku tau kalau udah gak akan ada lagi kesempatan untuk ku untuk tetap berada di sampingmu. Tapi aku akan selalu tetap mencintaimu"
"Kau egois. Kau bilang kau mencintaiku tapi kau berselingkuh, bahkan sudah begitu lama. Kau menikah dengan selingkuhanmu sampai memiliki anak"
"Maaf"
Cih.
Taeyong begitu jijik mendengar Jaehyun mengucapkan kata maaf. Setelah semua apa yang di lakukan Jaehyun padanya, Jaehyun masih bisa mengucapkan kata maaf? Benar-benar berengsek.
"Aku akan datang ke persidangan besok lusa"Kata Taeyong.
"Ya"Ucap Jaehyun yang sudah tidak mampu berkata-kata lagi. Dia benar- benar berat mengatakannya.
"Sekarang kamu istirahatlah. Ini sudah malam"Ujar Jaehyun sambil menghapus ingusnya.
"Aku belum mengantuk. Dan kenapa kau datang ke sini?"Tanya Taeyong penasaran.
"Karena kamu di sini"
Pagi harinya. Anak-anak sudah kembali sehat, mereka bahkan sekarang sedang bermain bersama di dalam ruangan. Walaupun ada perban di beberapa anggota bagian tubuhnya seperti di tangan dan kepala.
Taeyong tersenyum bahagia melihat anak-anaknya sehat seperti ini. Diapun melanjutkan makannya sembari memperhatikan anak-anak.
"Kata dokter besok kamu sudah bisa pulang kerumah"Ucap Taeyeon.
"Ya aku tau"Jawabnya membuat Taeyeon mengernyitkan dahinya.
"Tau dari mana?"
"Dari Taeil tadi"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempatan?[END]
Fanfiction"Hiks Jae lo harus tanggung jawab hikks" "Gak Gw Gamau Tanggung Jawab Gugurin aja kandungannya,gw gabutuh bayi itu" "Hiks tidak akan,aku tidak akan menggugurkannya!" "Maaf ge tak bisa,gw gabutuh bayi itu!"lalu pergi meninggalkan Taeyong.dalam hati i...