Forgiveness

1K 65 5
                                        

"Jadi...Semua ini karena sekertaris kim dan wanita jalang itu bersekongkol untuk Menghancurkan hubungan kami?"

"Ya. Aku akan segera menyelesaikan masalah ini"Kata suho mantap diangguki Taeyeon.

Taeyong sangat syok mengetahui kalau ternyata dalang dari semua ini adalah sekertaris kim dan adiknya yang ingin menghancurkan hubungan nya bersama Jaehyun. Ternyata Jaehyun di jebak. Memangnya apa salah keluarganya sampai-sampai mereka tega melakukan itu semua kepada keluarga nya sampai membuat keluarga nya nyaris hancur.

"Kumohon hukum mereka, dan cari Jaehyun"

━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━

Berkat bantuan suho dan para bawahannya yang bekerja cepat, sekertaris kim dan para antek-anteknya yang melakukan korupsi akhirnya telah di tangkap oleh pihak kepolisian dan semuanya sudah di selesaikan. Taeyong sangat berterimakasih kepada suho. Masih ada beberapa hal yang harus di selesaikan Taeyong sesegera mungkin, salah satunya mengenai hubungannya bersama Jaehyun.

Suho membawa paksa Jaehyun untuk segera menyelesaikan masalah nya dengan Taeyong. Alhasil, Jaehyun sekarang sedang menghadap Taeyong. Padahal tanpa suho paksa pun, Jaehyun akan menemui Taeyong. Ia duduk beberapa cm di depan Taeyong. 

"Maafkan aku"Jaehyun yang awal membuka pembicaraan.

"Aku tak butuh maaf darimu"Mereka berdua saling tatap. Taeyong menelan air ludahnya sendiri, ia menatap Jaehyun dengan tatapan yang sulit untuk Jaehyun artikan.

Taeyong menyeka air matanya."Aku kurang apa padamu, Jae? Kenapa kau tega melakukannya di belakang ku?"

Jaehyun menggeleng sembari menggenggam Tangannya Taeyong."Sayang, kamu sempurna buat aku. Aku melakukannya karena di paksa, aku menyayangi kalian. Akan aku jelaskan, kumohon dengarkan aku...setelah ini aku pasrahkan, aku bakalan nurutin apa mau kamu, apa mau kalian"

Taeyong menarik nafasnya panjang, lalu menghembuskan nya."Aku sudah tahu semuanya, aku sudah dengar, kau tak perlu menjelaskan apa-apa lagi"

Jaehyun menatap Taeyong dengan tatapan terkejut, lalu kemudian Jaehyun menjaga jarak sambil menunduk."Maaf, aku—"Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Jaehyun d buat terdiam ketika Taeyong dengan tiba-tiba menempelkan kedua belah bibirnya sembari memeluk lehernya.

Taeyong melepaskan ciumannya, lalu ia mencengkram kerah baju Jaehyun,memukul-mukul dadanya, kepalanya meluapkan semua kekecewaan, kekesalannya selama ini. Taeyong menjambak rambut Jaehyun lalu memukuli kepala Jaehyun lagi.

Bugh!

Bugh!!

Bugh!!!

Plak!

Plak!!

Jaehyun membiarkan Taeyong memukulinya sampai puas, ia pantas menerimanya, ia tahu bagaimana kekecewaan Taeyong kepadanya. Hatinya sakit.

«────── ──────»

"Daddy!!"Teriak Jeno terkejut di depan pintu melihat Jaehyun sedang duduk memeluk Taeyong. Jeno berlari kearah mereka, naik keatas kasur lalu melompat ke pundak Jaehyun dan duduk di pundaknya memeluk kepala Jaehyun.

"Uggggghhh!! Daddy kemanaaa ajaaa?!"Kata Jeno geram menggertak giginya sembari menjambak rambut Jaehyun dengan kencang.

Taeyong membiarkan Jeno melakukannya, Jeno mewakilinya yang masih ingin menghajar Jaehyun. Jika saja perutnya tak keram, Taeyong pasti sudah membuat Jaehyun babak belur sekarang.

"Maafin daddy"Jaehyun menarik tubuh kecil Jeno agar duduk di pangkuannya. Mengelus kepalanya sambil tersenyum. Jeno memicingkan matanya sambil melipat kedua tangannya di dada.

Kesempatan?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang