Apa maksudmu aku selingkuh?

1.1K 133 14
                                    

Jam 3 pagi.

Taeyong bangun membuka matanya,ia melihat kearah samping nya ada Jaehyun yang tidur dengan pulas tanpa busana, begitupun dengan nya.

Ia meringis merasakan sakit dan perih di bagian selangkangan nya  saat akan bangun karena ulah Jaehyun yang bermain penuh nafsu tadi.

'Aku mencintai mu Jaehyun ah,tapi kau mengkhianati perasaan cintaku padamu. lagi.'

Berjalan dengan hati-hati menuju kamar mandi karena tiba-tiba saja ia merasakan mual-mual. Namun ia tak muntah, Taeyong baru ingat jika dirinya sedang mengandung.

"Ah... Ne,ini pasti efek karena aku sedang hamil."Monolognya.

Kemudian ia bercermin dan melihat bibirnya yang luka,itu ulah Jaehyun tadi malam. Lalu ia meraba dada dan lehernya, terdapat banyak kissmark.

Ia berjalan kembali ke kasur untuk tidur, lalu menidurkan dirinya terlentang menatap langit-langit kamar.

Memejamkan matanya membuat ia kembali bersedih karena mengingat kenangan pahit pada Jaehyun di masa lalunya.

Luka yang dulu di buat Jaehyun sudah membaik, Tapi kini kembali terluka.

Rasa sakit nya yang Sekarang melebihi rasa sakitnya yang dulu. Jaehyun tak pernah berubah,dia orang yang brengsek, pembohong, dan akan tetap terus seperti itu.

'Jika benar-benar kau terbukti selingkuh dan menikah dengan selingkuhan mu,juga terbukti kalian punya anak. Aku benar-benar kecewa dan akan meninggalkan mu.'

.

.

.

"Selamat pagi"Ucap Doyoung pada Taeyong yang berjalan menghampiri dirinya yang sedang memasak.

Taeyong terkekeh."Pagi. kau selalu bangun lebih awal."

"Aku sering tak bisa tidur karena bayiku"

"Maklumi saja. Setiap orang tua selalu begitu jika masih punya bayi"

"Iyaa hehe. Masakan nya sudah beres kok. Tinggal di hidangkan lalu di makan deh."

"Terimakasih yah. Maaf merepotkan mu."

"Iya sama-sama. Tidak apa-apa kok,sama sekali tidak merepotkan Ku. Kalau begitu aku akan ke kamar membawakan susu untuk bayiku. Dia sudah bangun dan sedang bersama Taeil."

"Mereka sudah bangun juga?"

Doyoung mengangguk kemudian berjalan pergi dengan susu botol di tangannya untuk di berikan pada bayinya.

"Hah!"Kaget Taeyong saat tiba-tiba ada tangan melingkar di perutnya. Itu Jaehyun.

"Kenapa kau pergi dari ranjang? Ini masih pagi."Ucap Jaehyun sambil memeluk Taeyong.

"Ini sudah jam 6 Jaehyun. Sebaiknya kau mandi."

"Hmmm."Gumamnya kemudian berjalan ke kamar mandi dengan keadaan yang masih mengantuk.

Taeyong kemudian menyiapkan makan untuk dirinya sendiri yang sekarang terasa sangat lapar sekali. Beruntung Doyoung sudah selesai memasak.

Dia pun makan dengan khidmat. Setelah itu ia pergi ke kamar Jeno dan Jisung untuk membangunkan mereka berdua karena mereka hari ini sekolah.

"Jeno Jisung bang—aah kalian sudah bangun ternyata. Cepatlah mandi setelah itu pakai seragam mu dan sarapan."Ujar Taeyong sambil masuk kamar mendekati Jeno dan Jisung yang sudah terbangun tapi masih bermalas-malasan.

"Aaaa aku gak mau sekolah."Kata Jisung.

"Aku juga. Males—aaahk!"Ringis Jeno saat Taeyong menjewer telinga nya dan Jisung.

"Malas? Mau jadi apa kamu? Cepat bangun dan mandi! Appa hitung sampai tiga."

"Ne! Ne! Ne!"Ujar mereka berbarengan kemudian dengan segera berlari ke kamar mandi. Mereka terlalu takut untuk di marahi Taeyong.

Menghela nafasnya panjang lalu duduk di tepi ranjang. Menatap kearah kamar mandi dan kearah perutnya secara bergantian. Ia tersenyum sambil mengelus perutnya.

"Aigo. Tumbuh dengan baik di sama oke? Appa sangat tidak sabar menunggumu untuk lahir"

"Lahir?"

Mata Taeyong membulat saat mendengar suara Jaehyun di ambang pintu. Ia meliriknya kemudian memasang ekspresi biasa saja.

"Apa maksudmu 'menunggumu lahir?'."Tanya ulang Jaehyun sambil mendekati Taeyong.

"Aku sedang teringat tentang Jeno dan Jisung saat masih berada di kandungan ku. Aku dulu tidak sabar menunggu mereka lahir karena mereka sangat menyiksaku."

Taeyong sengaja berbohong pada Jaehyun karena ia tak ingin Jaehyun tau jika ia sedang hamil lagi. Dan soal ia mengatakan Jeno dan Jisung menyiksa nya itu memang benar,tapi Taeyong tak keberatan. Namanya juga hamil kembar tak seiras.

Dengan mudah Jaehyun mengangguk mempercayai perkataan Taeyong. Ia duduk kemudian kembali memeluk Taeyong.

"Maafkan aku"Ujarnya tulus.

"Maaf untuk?"

"Karena semalam menampar mu. Aku sangat emosi dan marah kemarin malam"

"Hmmm.."Taeyong memalingkan wajahnya ke arah foto di dinding.

"Kau marah?"

'Sangat. Sangat-sangat marah.'

"Tidak,aku memaafkan mu."

"Terimakasih."

"Tapi apa maksudmu semalam mengatakan aku selingkuh keluar masuk kedalam hotel?!"Tanya Taeyong penasarannya karena Jaehyun mengatakan jika berselingkuh. Justru jelas-jelas Jaehyun lah yang berselingkuh.

"Lupakan saja. Kau takkan mau mengaku"

Apa katanya? Ia takkan mau mengaku? Ia benar-benar tak mengerti maksudnya Jaehyun. Tapi, seharusnya ialah yang mengatakan'Kau takkan mau mengaku' pada Jaehyun.

"Kau saja tak mengaku, lipstik siapa yang ada di dalam saku jas mu"

"Apa maksudmu?! Aku benar-benar tak tau lipstik siapa itu. Kau menuduhku berselingkuh?"

"Jika iya?"

"Jangan buat aku kembali marah padamu Tae."

Sambil mendengus kesal, Taeyong beranjak dari duduknya kemudian berjalan keluar meninggalkan Jaehyun.

''Dia menuduhku berselingkuh? Aku sungguh tak percaya dia menuduhku. Padahal jelas-jelas dia sendiri yang berselingkuh. Apa jangan-jangan itu salah satu caranya kalau dia ingin cerai denganku agar bisa hidup tenang selingkuhan nya? Jika iya, baguslah. Jadi aku tak perlu lebih kecewa lagi dan stress. Itu tak baik bagi calon anakku'.






To be Continued.

Kesempatan?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang