"Aku tenggelam menatap bintang bertaburan:indah namun takkan pernah bisa kugapai,
-Sama seperti mu.-
Jadi biarlah aku tetap mencintaimu dalam diam,dalam rahasia."-Hanagaki Takemichi.
-Female Takemichi.
yang mau tau kelanjutannya baca aja..
-🔊Baca b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari mulai menjelang sore. Mereka mulai berkumpul ditempat lantaran acara manggang akan segera dilaksanakan setelah matahari terbenam.
Tapi tidak dengan bajifuyu yang tiba² pergi berbelanja entah membeli apa.
Takemichi duduk diatas batu karang ia disuru untuk menunggu oleh Mikey disana,dirinya juga sudah berganti pakaian.
Manik biru menatap lautan yang terbentang luas dengan ombak yang sesekali menerjang batu karang yang ia duduki,ia tidak perduli akan terciprat air dan pakaiannya akan kembali basah.
Pikirannya sedang tertuju pada scane dimana Mikey yang mencuri ciuman pertamanya didalam airlaut tadi siang.
'apa itu hanya tidak sengaja?'
'apa..ada sesuatu?
'apa itu hanya sebuah candaan seperti yang ia katakan karna sudah lama kami tidak bercanda?..'
'apa dia sedang berusaha menyampaikan sesuatu?'
'ah tidak mungkin Takemichi..jangan terlalu berharap tidak mungkin laki² tampan seperti dia suka padamu..sadarlah'
Dia menepuk² pelan kedua pipi chubynya. "Ayolah Takemichi sadar!"gumamnya lirih
Sibuk dengan pikirannya,ia tidak sadar bahwa Mikey sedang berjalan mendekati dirinya.
Mikey mengernyitkan alisnya kala melihat gadis itu menepuk² pelan kedua pipinya.
"Huh?dia kenapa?"gumamnya
Takemichi menghela nafas."ah.. Mikey-kun lama sekali.!?"rengeknya kesal
Mikey mesem² dibelakangnya,tiba² terlintas dibenaknya ide jahil pada gadis pirang itu."heheh.."
Senju yang sedang Luntang Lantung menghentikan langkahnya,iris birunya menatap pada dua insan yang sedang diatas batu karang."huh?mereka sedang apa?!"ucapnya bertanya²
Mikey melangkah pelan tanpa suara,tangannya terangkat untuk menepuk bahu Takemichi.dirinya terkikik
Puk!
Dan
Dor!
Takemichi terlonjak kaget pupil matanya bahkan sempat mengecil, jantungnya berdegup dengan cepat dengan refleks ia menolehkan kepalanya ke belakang.
