Rayhan yang jengah beranjak dari tempat duduknya. "Bisa diem gak si lo!"
"Aku gak papa kok kalau kamu gak mau beliin makanan juga."
Ucapan Alena barusan membuat perasaan Rayhan lega tapi dilain sisi, timbul rasa bersalah. Kemudian rasa bersalahnya berganti, Rayhan jadi mencurigai maksud dari ucapan Alena yang selanjutnya, berkata kepadanya kalau dia kenyang. Padahal ia tahu kalau perempuan itu belum menyentuh sedikit pun makanan di mulutnya.
"Aku udah kenyang."
Berikut beberapa pertanyaan yang timbul dibenak Rayhan. Pertanyaan pertama, Siapa yang telah membelikan makanan Alena selagi dia tidak ada?. Kedua, Apa ada seseorang yang mau membelikan makanan kepada Alena atau malah Alena sendiri yang membeli makanan? Rayhan semakin dibuat penasaran dengan anggukan kepalanya atas pertanyaan yang diberikan untuk memastikan.
"Beneran udah makan?" tanya Rayhan tidak yakin.
Alena menganggukan kepala.
Tapi setelah dipikir-pikir lagi, saat Rayhan mengetahui kondisi Alena, tidak mungkin kalau Alena beli sendiri. Pasti ada yang membelikannya.
Rayhan terpaksa menunda kepergiannya dan menatap ke arah Alena. "Emang yang beliin lu makanan siapa?"
"Mau tau aja atau mau tau banget."
Lagi dan lagi, wanita freak ini selalu membuat tensinya tinggi. Padahal situasi saat itu sedang serius-seriusnya.
Dengusan napas berat bisa didengar oleh Alena. Pria itu menarik napas yang paling dalam dan kemudian membuangnya dengan satu kali.
"Mau tau banget," ujar Rayhan dengan secarik senyuman kecut.
"Cius? Mie apa?" Alena menyahut lagi.
Kesabaran Rayhan sudah tidak bisa dikendalikan, berada di ujung. "Menjadi teman saja sudah membuatnya emosi, bagaimana nanti kalau Alena sudah sah menjadi pacarnya," gumamnya. "Ehh.... kenapa gue jadi mikir gituan sih?!" runtuk Rayhan dalam hati. Berharap kalau yang tadi dia bayangkan tidak terjadi!
Lain halnya dengan gadis yang berada di hadapan Rayhan. Tentu saja Alena menyukai ekspresi wajah Rayhan sedang emosi itu sangat menggemaskan.
Karena dia tak mau membuat mantannya, alias Rayhan lebih marah lagi kepadanya. Akhirnya Alena membeberkan pada Rayhan.
"Tadi aku minta tolong sama cowok yang pakai kacamata buat beliin aku makanan di kantin. Kebetulan tadi dia lewat ruang UKS."
"COWOK PAKAI KACAMATA?" potong Rayhan cepat. Rayhan terbelalak begitu mendengar perkataan Alena. "SIAPA NAMANYA?"
"ALVIN YA?" tanya Rayhan lagi.
Alena menganggukan kepalanya. "Kok kamu namanya?"
Tentu saja Rayhan mengenali Alvin secara kan karena mereka satu sekolah. Pertanyaan Alena memang ada-ada saja.
"LO JANGAN DEKETIN DIA LAGI!" perintah Rayhan memaksa.
Alena memajukan kepalanya. "Emangnya kenapa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/248000560-288-k127697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuk! Balikan Mantan
RomanceSinopsis : Alena tidak pernah menyangka saat dirinya pindah ke sekolah baru yang didaftarkan oleh ayahnya. Sigit memilih untuk menyekolahkan putri keduanya di SMA Kasih Bunda. Di sekolah tersebut Alena bertemu dengan sosok pria yang wajahnya seratus...