6 - I Love u Fisika
Apa kabarnya para pembaca Yuk! Balikan Mantan?
Ada yang nungguin part ini nggak? 🤗
Bisa kali spam emotikon favorit kalian di sini biar aku semangat nulisnya♥️
Happy Reading!
___________________
Alena berlari mengejar sesuatu yang melayang di udara. Adalah selembar kertas yang tertiup angin bergerak cepat dan membuatnya kewalahan.
Angin mendadak tidak ada dan membuat selembar kertas yang melayang di udara mendadak jatuh di hadapan seorang laki-laki yang sedang berjalan di koridor sekolah.
Alena dengan pria berkaca mata itu berlawanan arah posisinya.
Pria yang mengenakan kacamata minus mengambil sesuatu yang tergeletak di lantai sekolah, lalu membaca isinya. Siswa itu namanya Alvin.
"Itu punya aku," ucap Alena membuat laki-laki di hadapannya mendongakkan kepalanya.
Alvin terkejut ketika wajah perempuan yang tidak dia kenal berada di depan wajahnya.
Ia berjalan satu langkah ke belakang, memperluas jarak. Satu alisnya menaik, berekspresi sinis saat memandang perempuan di hadapannya. "Ini punya lo?"
"Iya." Alena menganggukan kepala.
"Ini beneran punya lo?" tanya Alvin sekali lagi.
"Iya Alvin," jawab Alena.
Kening Alvin mengerut, "Kok lu bisa tahu nama gua?"
"Itu!" tunjuk Alena ke arah name tag yang menempel di seragam putih bertuliskan Alvin Prayoga.
Alvin menanggapi datar. "Oh."
"Lu dapat darimana kertas ini?"
Alena menjawab pertanyaannya, "Dari Bu Sri."
"Bu Sri kepala sekolah?" tanya Alvin.
"Iya, Alvin ..."
Pikiran kotor muncul di dalam isi kepala Alvin, mengira kalau Alena mendapatkan beasiswa dari sekolah dengan cara curang. Kenapa dia bisa berpikir seperti itu? Biasalah namanya juga siswa pintar, sok paling pintar hingga tak mau tersaingi sama siapapun.
Tapi bukan karena itu alasan Alvin tidak senang saat orang lain mendapatkan beasiswa unggulan dari sekolah. Dia iri karena melihat seseorang yang diketahui anak baru dengan mudahnya mendapatkan beasiswa dari sekolah sedangkan dirinya yang sudah lama menjadi siswa di SMA Kasih Bunda harus berjuang mati-matian, meningkatkan prestasi baik akademik maupun non-akademik berupa organisasi OSIS untuk bisa mendapat beasiswa unggulan dari sekolah sedangkan Alena, murid yang baru beberapa hari sekolah di SMA Kasih Bunda dengan mudahnya bisa mendapatkan beasiswa dari sekolah.
"Dia kok bisa dapat beasiswa dari sekolah? Padahal dia anak baru loh," batin Alvin.
Muncul banyak pertanyaan di kepala Alvin. Ini tidak beres batin laki-laki itu.
"Mana punya aku?" Alena meminta Alvin untuk memberikan lembaran kertas miliknya.
Alvin pun memberikan kertas lembaran tersebut kepada si pemiliknya. Alena.
"Makasih." Alena mengembangkan senyumnya pada Alvin kemudian perempuan tersebut lari meninggalkan Alvin.
"Aku pergi dulu ya. Sekali lagi makasih banyak. Dadah!" pamit Alena sebelum pergi.
Alvin membiarkan perempuan tersebut pergi tanpa memberikan balasan sepatah kata apapun.
"Alena Valencia." Saat mengatakan namanya perasaan senang timbul pada diri Alvin. Entah bagaimana dia justru semakin penasaran dengan wanita itu. Namanya bisa diketahui oleh Alvin, karena tadi melihat sebuah nama yang tertera di lembaran kertas. Belum pernah terjadi pada diri Alvin sampai dia bingung harus melakukan apa. Rasanya dia ingin mengenal lebih jauh tentang perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuk! Balikan Mantan
RomanceSinopsis : Alena tidak pernah menyangka saat dirinya pindah ke sekolah baru yang didaftarkan oleh ayahnya. Sigit memilih untuk menyekolahkan putri keduanya di SMA Kasih Bunda. Di sekolah tersebut Alena bertemu dengan sosok pria yang wajahnya seratus...