Chapt 19 - Pertikaian Hebat

39 34 0
                                    

Pagi ini Rayhan sangat bersemangat untuk berangkat ke sekolahnya yang go-internasional, berada di tengah-tengah ibukota, namanya SMA Kasih Bunda.

Bisa kalian saksikan sendiri seperti apa ekspresi wajah seorang laki-laki berseragam SMA saat berjalan ke kursi makan dengan senyum yang tak lepas di bibirnya.

Di sana Rayhan menemukan keberadaan Bela dan Aldinata, orang tuanya Rayhan yang keduanya berpakaian rapih dan wangi, mengenakan seragam formal menunggu anak semata wayangnya sedari tadi. Wajar saja mereka berpakaian seperti itu karena kedua orang tuanya Rayhan adalah pebisnis. Saat Rayhan tiba dan mendaratkan bokongnya di kursi barulah Bunda dan Papahnya Rayhan menikmati sarapan pagi.

"Pah, Bun. Aku minta doa dari kalian. Minggu depan Rayhan mau tampil sama anak-anak band. Perilisan lagu terbaru Rayhan," ucap Rayhan.

Bunda menyahut, "Semoga performance lancar amin." Lalu kedua telapak tangannya mengusap wajah. Papah pun sama ikut melakukannya.

"Hebat banget anak papah yang satu ini," puji Aldinata. "Pantesan kemarin baru debut album ini udah bikin lagu baru aja."

Rayhan baru berceloteh setelah meneguk segelas susu hangatnya ke dalam mulut. "Oh ya, Pah, nanti tolong bantu Rayhan buat promosikan lagu band baru aku ya."

"Asssiap!!" jawab papahnya dengan antusias. "Pasti akan papah promosikan lagu baru kamu!"

Bagi Rayhan, Aldinata adalah ayah terbaik yang ada di dunia. Papahnya tidak pernah menuntut ini itu dari Rayhan meskipun ia berstatus sebagai anak tunggal, Aldinata selalu mendukung apa yang diinginkan oleh anaknya. Aldinata bangga saat mengetahui anaknya mempunyai cita-cita yang tinggi, menjadi seorang gitaris sekaligus seorang pencipta musik.

Aldinata berperan penting pada Band Virgo. Asal kalian ketahui, kalau lagu-lagu ciptaan Rayhan yang melejit dari beberapa tahun yang lalu bahkan sampai sekarang pun masih trending di aplikasi musik maupun aplikasi YouTube. Semua itu bisa terjadi dengan bantuannya. Aldinata mempromosikan lagu-lagu Virgo Band kepada kenalannya yang bekerja di bidang industri musik.

"Siap, Pah." Rayhan menyahut.

"Mamah sama papah ada waktu nggak buat nonton konser aku?" Pertanyaan yang ingin Rayhan lontarkan kepada kedua orang tuanya. Tapi sayangnya lagi-lagi di pendam di lubuk hatinya yang teramat dalam. Tanpa bertanya pada mereka, Rayhan sudah tahu apa jawabannya.

Namanya juga manusia, gak ada yang sempurna. Pasti ada saja sisi buruknya.

Sibuk menjadi alasan terkuat untuk Bela dan Aldinata yang tidak bisa diganggu gugat. Namanya juga orang penting suka gak punya waktu. Apalagi menyempatkan waktu untuk hal yang tidak penting-penting amat. Kita ambil satu kasus, semester kemarin saja hanya Rayhan yang orang tuanya tidak datang ke sekolah untuk mengambil raport. Rayhan sudah bilang pada Bunda, tapi apa jawabannya?. "Biar bibi saja yang ambil raport kamu."

Pada waktu itu Rayhan sangat berharap ibunya akan mengambilkan raport ke sekolah kemudian Bunda terkejut dengan pencapaian belajar Rayhan di sekolah yang hasilnya sangat memuaskan. Harapan Rayhan ternyata musna, dan menjadi angan-angan saja.

Meski demikian tidak membuat Rayhan patah semangat dalam berkarir. Yang paling terpenting bagi Rayhan saat ini ialah Bunda dan Papahnya tidak melarang apa yang diinginkan oleh Rayhan.

Satu persatu orang yang duduk mengelilingi meja makan di sana berlalu. Pertama; adalah Rayhan yang berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke sekolah karena ia buru-buru harus pergi ke sekolah, menyisakan makanan di atas piringnya. Selang sepuluh menit kemudian disusul oleh Aldinata dan Bela beranjak dari kursi makan. Mereka akan pergi bekerja. Berangkat ke kantornya masing-masing menggunakan mobil pribadi. Dimana Aldinata menggunakan mobilnya sendiri Bela pun menggunakan mobilnya sendiri.

Yuk! Balikan MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang